Langsung ke konten utama

Ramadhan di Negeri Orang (3)

Sisi Lain Puasa Panjang

Salah satu sisi lain puasa panjang adalah malam yang pendek. Ya, malam yang pendek hanya berlangsung kurang lebih lima jam di antara waktu berbuka  dan sahur. Dalam rentang waktu yang cukup singkat itu, kami harus pandai-pandai mengatur semua aktivitas yang berhubungan dengan puasa Ramadhan: buka puasa atau takjil, shalat fardhu, shalat sunnah (termasuk tarawih), tadarus, dan sahur.

Dan, rupanya tidak mudah mengatur semua kegiatan tersebut dalam sebuah pola yang baik. Saya dan istri, misalnya. Soal buka puasa, kami cenderung memakan yang manis dan ringan terlebih dahulu. Makan nasi sedapatnya setelah maghrib. Ketika di Indonesia, saya bahkan memilih sepulang tarawih, agar ketika shalat tarawih tidak mengantuk.

Anak-anak berbeda. Mereka menghendaki makanan manis dan berat sekaligus sebelum shalat maghrib. Kami maklum dan mengalah. Fisik mereka menuntut segera istirahat.

Karenanya, usai shalat maghrib, saya anjurkan mereka untuk menjamak dengan shalat Isya', karena dari matanya mereka sudah tampak di kisaran 5 watt, sementara jarum jam menunjuk angka sepuluh lebih. Saya hanya memotivasi anak saya yang paling besar paling tidak  tiga rakaat setalah Isya', dua plus satu witir.

Tidur lebih awal sebelum waktu Isya' normal ini pun tidak menjamin mudahnya membangunkan mereka di waktu sahur. Tidur empat jam setengah  untuk kemudian bangun bagi ukuran anak-anak tidaklah mudah. Yang saya syukuri, pada Ramadhan kali ini, anak-anak mampu untuk bangun dan makan sahur sendiri.

Ramadhan-Ramadhan sebelumnya, mereka tidak mampu bangun, sehingga butuh tangan ayah dan ibunya untuk menyuapi mereka yang setengah tidur. Sampai-sampai, anak kedua saya, benar-benar tidak percaya jika dirinya telah makan sahur ketika bangun. Beruntung camera ponsel saya sempat merekamnya, sehingga dia tidak bisa lagi untuk komplain.

Seorang sahabat mempunyai kiat. Anak-anaknya disuruh tidur sepulang sekolah. Kami sudah mencoba cara ini dan ternyata gagal. Anak-anak tidak biasa tidur siang meskipun hari berjalan gontai pelan.

Pernik-pernik semacam ini adalah pengalaman baru dalam menjalani ibadah Ramadhan di negeri orang, dan suatu saat insya Allah akan menjadi cerita indah bagi anak-anak.

Birmingham, 24.06.15
Al Faqir Ibnu Sabil

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Digital untuk Siswa dan Guru

Buku mata pelajaran umum tingkat MTs Buku kelas VII Buku siswa IPS Kelas VII MTK Kelas VII Semester 1 MTK Kelas VII Semester 2 PJK (Pendidikan Jasmani, olahraga dan Kesehatan) Kelas VII PKn Seni Budaya Prakarya sem 1 Prakarya sem 2 Buku Mata pelajaran umum tingkat MTs Buku pelajaran PAI untuk tingkat MTs MAPEL UMUM Kelas 8\Buku Siswa\Kelas VIII Matematika BS Sem 1.pdf https://drive.google.com/uc?id=0BxAzzxcrYq9zanloOE1uUGRjVUk&export=download Kelas 8\Buku Siswa\Kelas VIII Bahasa Inggris BS.pdf https://drive.google.com/uc?id=0BxAzzxcrYq9zTmltd2JtVFMwVDQ&export=download Kelas 8\Buku Siswa\Kelas VIII Seni Budaya BS.pdf https://drive.google.com/uc?id=0BxAzzxcrYq9zdWtEMWF0SndRdU0&export=download Kelas 8\Buku Siswa\Kelas VIII Prakarya BS Sem 2.pdf https://drive.google.com/uc?id=0BxAzzxcrYq9zRE9pQUlnWmt4QTA&export=download Kelas 8\Buku Siswa\Kelas VIII Prakarya BS Sem 1.pdf https://drive.google.com/uc?id=0BxAzzxcrYq9zMlFxNGgyLTkxdGc&export=download Kelas 8\Buku Siswa

Sapu Terbang

Hari masih pagi. Siti bangun tidur. Dia masih ingat cerita ibu tadi malam. Cerita tentang penyihir dan sapu terbang. Ya, sapu yang bisa terbang. Siti ingin naik sapu terbang. Melayang-melayang di langit. Berputar-putar di atas atap rumah. Siti berjalan ke luar kamar. Di ruang tengah, ayah sedang menyapu. Siti melihat sapu itu bergerak maju mundur. Di lantai ada kertas, bungkus permen, batang korek api, dan debu. Sampah-ampah itu dikumpulkan dengan sapu lalu didorong ke dalam sekop. Selesai menyapu, Ayah pergi ke dapur. Siti bertanya dalam hati, “Mengapa ayah tidak terbang dengan sapu itu?” Siti mengambil sapu itu. Menyeretnya ke halaman. Tangannya memegang tangkai sapu. Dia berdiri di atas rambut sapu. “Ayo terbang.” Siti berpengangan pada tangkai sapu. Kuat sekali. Dia takut jatuh. “Enak juga naik sapu”. Siti melihat langit. Dia ingin terbang ke atas sana. Tangkai sapu ditarik ke atas. “Mengapa sapu ini tidak bisa terbang tinggi? Mungkin aku harus terbang ke atas at

Mengunduh Daftar Nilai Hasil UBK dengan Moodle

  Salah satu kelebihan moodle sebagai LMS adalah membebaskan guru atau panitia tes/ujian dari tugas atau beban mengoreksi dan menilai lembar jawaban tes. CBT atau UBK dengan Moodle, tugas koreksi dan menilai sudah ditangani oleh sistem Moodle secara otomatis. Kita dapat menguduh daftar nilai peserta tes, bahkan beserta catatan respon/jawaban setiap peserta untuk masing-masing butir soal. Setelah tes/ujian/UBK selesai, kita dapat mengunduh daftar nilai pada bagian Grades. Mengunduh Daftar Nilai Moodle Langkah-langkah mengunduh daftar nilai beberapa pelajaran/ujian/course dengan format topik adalah sebagai berikut; Login sebagai admin atau teacher klik nama tes/ujian/kursus/course pada Dropdown Menu klik Klik Grades > Export   Pilih jenis file yang diinginkan; OpenDocument spreadsheet, Plain text file, Excel spreadsheet atau XML file. Saya biasanya memilih OpenDocument spreadsheet yang dapat dibuka dan diolah dengan aplikasi pengolah kata open source LibreOff