Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Belajar Menyunting Bersama Much. Khoiri

Berikut adalah cuplikan percakapan di grup WA Belajar Menulis gel.2 Malam ini, Kami malam Jum'at, 27 Februari 2020 anggota grup belajar bersama pak Much Khoiri. ==== [27/2 19.16] Wijaya Kusuma: Malam ini kita akan mendapat pencerahan dari pak @⁨Much Khoiri⁩ [27/2 19.17] Wijaya Kusuma: Kepada pak @⁨Much Khoiri⁩ Saya persilahkan [27/2 19.17] Much Khoiri: Terima kasih, OmJay [27/2 19.18] Much Khoiri: Assalamu ‘alaikum WW, Selamat malam, Bapak-Ibu yang hebat [27/2 19.18] Much Khoiri: Untuk yang belum kenal, mohon izin saya memperkenalkan diri, saya Much. Khoiri, penggerak literasi, dosen menulis kreatif, editor, dan penulis 43 buku dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Bagi yang sudah kenal, selamat berjumpa lagi di forum yang bahagia ini. [27/2 19.19] Much Khoiri: Apakah sudah ada yang siap untuk belajar bersama? [27/2 19.19] Wijaya Kusuma: Siap [27/2 19.20] Much Khoiri: Bapak-Ibu yang hebat, Kali ini saya akan berbagi tentang konsep menyunting (editing), mengapa perlu

Penilaian Berbasis Komputer dan Android

Berikut adalah catatan percakapan di grup WA Penilaian Berbasis Komputer Grup saya buat karena beberapa kali saya mendapat pertanyaan tentang cara membuat penilaian seperti PHB atau PTS, PAS dan PAT atau UKK dengan menggunakan komputer dan HP Android seperti yang kami laksanakan di MTs NU ITB Tedunan, Wedung, Demak. Sistem yang kami pakai adalah Moodle. Walaupun demikian, percakapan di grup WA ini   tidak hanya melulu tentang Moodle. Penggunaan Moodle juga perlu mempelajari tentang penggunaan Examview, LibreOffice Calc, Ms Excell, Ms Word, Notepad ++, gesit, LibreOffice Writer, PfSense, Mesin Virtual seperti Virtual Box, dan lain sebagainya. Semoga bermanfaat. ======================= [19/2 20.02] Faiq Aminuddin: Assalamu'alaikum Wr Wb [19/2 20.03] Faiq Aminuddin: Terimakasih sudah berkenan mampir di grup baru ini [19/2 20.04] Faiq Aminuddin: Tadi siang saya bertemu dengan pak Maghfur dan Nur Ali saat acara sosialisasi Proktor UMBK [19/2 20.05] Faiq Aminuddin: Saat ngobr

Murid MTs NU ITM & ITB Terpilih Jadi KKR

Jum at, 14 Februari 2020 Puskesmas Wedung II menyelenggarakan seleksi utusan untuk LCC KKR Demak 2020. Seleksi utusan Lomba Cerdas Cermat KKR dilaksanakan sekitar pukul 08.30 WIB di aula puskesmas. Sebelumnya, telah diedarkan surat permohonan peserta kepada MTs dan SMP di desa-desa wilayah Wedung II yaitu Mutih, Tedunan dan sekitarnya. Sesuai pesan yang disampaikan melalui bidan desa, MTs NU ITB Tedunan mengirimkan satu siswa dan satu siswi. Kami percayakan kegiatan ini kepada Ihda dan Nabil Fahmi, siswa-siswi kelas delapan peraih peringkat ranking satu pada penilaian akhir semester gasal tahun pelajaran 2019/2020. Seleksi dilakukan dengan soal tertulis yang dikerjakan dengan waktu satu jam. Alhamdulillah peringkat satu diraih oleh siswi MTs NU ITM. Adapun peringkat dua dan tiga diborong oleh kedua murid MTs NU ITB Tedunan. Alhamdulillah. Sebagai tindak lanjut, ketiga murid yang lolos seleksi ini akan dibina secara rutin sebagai KKR (Kader Kesehatan Remaja) dan dua di antar

Pelatihan Gratis malah Dapat Hadiah

Alhamdulillah siang tadi ada petugas JNE datang ke rumah untuk mengirimkan bingkisan. Setelah membayar ongkos kirimnya istrinya saya segera membuka bingkisan tersebut yang ternyata berisi buku dengan harga Rp 89.000,-. Alhamdulillah. Buku karya Bu Doktor Helmawati ini dikirim oleh Bu Hati Nur Rahayu sebagai hadiah untuk saya karena sudah mengirim tugas resume materi yang beliau sampaikan di grup WA belajar menulis gel.2. Resume materi dapat dibaca di sini:  http://kebonkata.blogspot.com/2020/02/hati-nur-rahayu-hasilnya-terserah-allah.html Saya ikut grup WA yang dibuat oleh pak Wijaya Kusuma tanpa ada biaya pendaftaran ataupun biaya pelatihan. Padahal dua malam sekali dijadwalkan ada materi kepenulisan. Sungguh saya tidak menyangka kalau dari grup gratisan ini saya malah mendapat hadiah. Alhamdulillah wal hamdulillah. Sebenarnya saya bukanlah peserta pelatihan yang aktif dalam grup. Saya termasuk lebih sering hanya menyimak dari pada ikut komen atau

Menulis dengan Suara

Rabu Malam Kamis, 19 Februari 2020, di WA Grup belajar menulis gel.2, Bu Melni  berbagi pengalaman menggunakan aplikasi Writer Plus untuk mempermudah menulis. Writer Plus merupakan aplikasi yang membantu penulis  untuk menulis secara cepat. Writer Plus dapat digunakan untuk menulis catatan, novel, lirik, puisi, esai, konsep di ponsel atau tablet dengan sistem operasi Android. Cara penggunaan writer plus:  1. Unduh aplikasi writer plus dari playstore 2. Pasang 3. Buka 4. Untuk memulai tulisan baru klik tanda tambah warna biru dan tekan tanda mikrophon sampai berwarna biru juga. Jika sudah berubah warna silakan ucapkan apa yang akan ditulis. Demikian catatan materi yang disampaikan oleh bu Melni. Saya pun sudah mengunduh, memasang dan mencobanya. Ternyata menulis di hp atau tablet Android bisa dilakukan dengan cepat tanpa  selalu menekan keyboard atau keypad.  Gboard atau Google Keyboard telah memfasilitasi dan membantu kita untuk menulis dengan suara. Menulis dengan suara at

amalan bulan Rajab

*ROJAB BULAN ISTIGHFAR* (Insyaallah 1 Rojab tanggal 25 Februari 2020) Berikut ini amalan² di bulan Rojab yg di ajarkan oleh Rasulullah Saw kepada para sholihin diantaranya: 1. Membaca sebanyak 100X setiap hari pada tanggal yg di tentukan: سُبْحَانَ اللّٰهِ الْحَيِّ الْقَيُّومْ.......Tanggal 1-10 baca 100X سُبْحَانَ اللّٰهِ الْأَحَدِ الصَّمَدْ.....Tanggal 11-20 baca 100X سُبْحَانَ اللّٰهِ الرَّؤُوفْ.............Tanggal 21-30 baca 100X 2. Membaca istighfar ROJAB setelah sholat shubuh dan isya' caranya: setelah salam tanpa merubah posisi duduk tahiyat akhir, langsung membaca doa dibawah ini 70X رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَي "Robbigh firlii warhamnii watub 'alayya" Artinya: "Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah serta terimalah taubatku" Manfaat: Barang siapa yang membaca doa ini selama bulan Rojab maka ia tidak akan tersentuh api neraka, diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT sebanyak apapun dan Akan memperoleh welas asih kasih sayang Allah SWT. 3.

Adakah yang lebih menjengkelkan selain wanita?

Saya mendapat tulisan ini dari grup WA PPs Nurul Musthofa Pasir, Mijen, Demak asuhan KH Mujazi Abdillah. Sayang bila tulisan ini tidak baca. Saya sengaja menyalin dan menempelnya di sini. Semoga bermanfaat. Semoga suntingan saya tidak mengubah pesan tulisan aslinya. ================================= Mungkin, hampir tidak ada makhluk di dunia ini yang lebih menjengkelkan selain seorang wanita. Kenapa? Bagaimana bisa? Tenang dulu, berikut saya paparkan alasannya : # Wanita pada dasarnya memiliki fisik yang lebih lemah daripada lelaki. Tapi bayangkan, ia kuat mengandung seorang bayi dalam perutnya selama 9 bulan. Setelah mengandung pun ia harus melahirkan sang bayi tersebut dengan bersusah payah, rasa sakit, berdarah-darah bahkan nyawa taruhannya. Belum lagi di rumah, ia harus mengerjakan segudang aktivitas yang seabrek sebagai istri; mencuci, mengepel, memasak, dan melayani suami.  Itu saja belum dihitung jika ia juga memilih bekerja. Kurang menjengkelkan bagaimana coba. Mereka itu luar

Edi S Mulyana: Banyak Calon Penulis Terjebak dalam Pikirannya Sendiri

13 Februari 2020 Pukul 19.05 WIB pak ⁨Edi S Mulyanta⁩ mulai menyapa para anggota grup WA Belajar Menulis Gel.2 Malam itu pak Edi S Mulyana menyampaikan  materi menerbitkan buku di penerbit Andi yogyakarta. Walau sedang di luar kota, pak Edi masih menyempatkan berbagi pengetahuan dan informasi tentang penerbitan buku. Siapakah pak Edi S Mulyanta? Pak Edi  adalah seorang  Publisher Development di penerbit Andi. Tugas beliau adalah mengembangkan bisnis penerbitan baru yang tidak lekang oleh perubahan jaman. Sebagai orang penerbit pak Edi tahu bahwa banyak calon penulis terjebak di dalam pikirannya sendiri sehingga tidak sinkron dengan kemauan penerbit. Penerbit sebenarnya hanya butuh kepastian pasar, saat buku itu terbit. Dan terkadang malah tidak butuh kelengkapan naskah di awal. Jadi, calon penulis sebaiknya memberikan penjelasan kepada penerbit, mengapa, dan apa tujuan buku yang akan ditulis. Sayangnya yang sering terjadi adalah: penulis ingin sempurna materinya saat pengiriman naskah,

Hati Nur Rahayu: Hasilnya Terserah Allah

Rangkuman materi pelatihan menulis di WAG bersama Om Jay oleh Faiq Aminuddin Senin malam Selasa, 17 Februari 2020 Bu Hati Nur Rahayu hadir di grup WA Belajar Menulis Gel.2 Malam itu Bu Hati berbagi pengalamannya dalam menulis dan menerbitkan buku. Walau sudah mempunyai banyak karya, Bu Hati tetap rendah hati. "Saya belum menjadi penulis hebat, masih banyak harus belajar," kata Bu Hati tawadhu'. "Perkenalkan , nama saya Hati Nurahayu asal dari Bandung," Bu Hati mengawali penyampaian materi dengan perkenalan. Beliau membagikan beberapa berkas yang berisi biodata. Menurut Bu Hati,  menulis itu banyak ceritanya. Bila belum mahir, kita harus  berusaha mengikuti alur jenis penulisan. Bu Hati menulis apa saja yang menurutnya bisa, dan sesuai apa yang diinginkan Bu Hati. Walau guru Sains  Bu Hati juga suka puisi dan  suka mengubahnya menjadi video sederhana. "tak henti saya berpuisi walau sederhana… hanya iseng," ungkap Bu Hati. Beliau membaca puisi saat meras

Alpiyanto: Menulislah dari pengalaman

Sabtu malam Ahad pak Alpiyanto  diminta Om Jay untuk berbagi pengalaman tentang menulis buku di group WA belajar menulis gel.2.  Pengalaman menulis: Awalnya pak Alpiyanto hanya menulis catatan kecil di buku catatan kemudian ikut pelatihan menulis selama 2 hari. Ketika tulisan pak Alpiyanto dibaca, sang trainer memotivasi "kalau jadi buku, tulisan ini maka akan best seller". Padahal pak Alpiyanto baru menulis sekitar 5 baris. Sejak itulah pak Alpiyanto senang menulis.  Rahasia menulis. Kalau menulis, ya menulis, tidak boleh dibaca, dibaca ketika keesokan harinya. Karena kalau dibaca maka tidak akan pernah jadi. Tulisan pak Alpiyanto saat pelatihan akhirnya menjadi buku dan coba ditawarkan ke penerbit. Karena 2 kali ditolak, naskah buku tersebut didiamkan saja. Suatu ketika pak Alpin diundang teman ke muara Enim untuk mengisi acara dengan peserta 800 orang.  Pada akhir acara ada yang bertanya, "Pak, apakah ada bukunya? Jika ada kami beli." Pak Alpin memperbaiki lagi n

Catatan Percakapan di Grup Belajar Menulis Cerita Anak

Catatan Percakapan di Grup Belajar Menulis Cerita Anak You changed this group's icon Ali As'ad Masfuk ITM joined via an invite link +62 823-6355-9743 joined via an invite link Purwati Banjarnegara joined via an invite link [06:56, 2/16/2020] Purwati Banjarnegara: Assalamualaikum Salam kenal Bapak Ibu Saya purwati dari Banjarnegara. [06:58, 2/16/2020] Faiq Aminuddin: Wa'alaikum salam wr wb Ibu Purwati [06:58, 2/16/2020] Faiq Aminuddin: Selamat bergabung [07:01, 2/16/2020] Purwati Banjarnegara: Terima kasih (mas atau Pak?) Faiq. [07:03, 2/16/2020] Ali As'ad Masfuk ITM: Master Faiq...🙏🏻🙏🏻🙏🏻 [07:04, 2/16/2020] Purwati Banjarnegara: Terima kasih mas(ter) Ali. 😊😊 [07:05, 2/16/2020] Faiq Aminuddin: Wih pak Yai ada di sini juga [07:05, 2/16/2020] Faiq Aminuddin: Mohon doa restunya, Yai @Ali As'ad Masfuk ITM [07:05, 2/16/2020] Faiq Aminuddin: 🤲 Fiyya Nur Hidayah S2 joined via an invite link [07:31, 2/16/2020] Faiq Aminuddin: sugeng rawuh bu Fiya @F

Kami Tidak Berani Memaksanya Sekolah

Dulu saya sempat agak sedih karena Mada tidak mau berangkat sekolah. Saat teman-teman sebayanya sekolah PAUD-TPQ, Mada belum tertarik sekolah dan tidak mau sekolah. Saya tidak berani memaksa Mada sekolah. Akan tetapi saya khawatir bila tidak sekolah, Mada akan kurang pergaulan, kurang bersosialisasi. Maka kami tetap mencoba merayu Mada agar mau sekolah. Ketika bulan Syawal datang, Mada kami daftarkan sebagai santri TPQ dan ketika tahun Pelajaran 2019/2020 dimulai, Mada kami daftarkan sebagai siswa RA Tahsinul Akhlaq. "Yang penting terdaftar dulu dan ikut pesan seragam sekolah," pikirku saat itu. Saya berharap beberapa hari kemudian Mada bisa menikmati sekolah dan akhirnya tidak terpaksa. Alhamdulillah sekarang Mada sudah sekolah RA walau tingkat kehadirannya masih rendah dan masih harus ditunggui sang ibu di dalam ruang kelas. Alhamdulillah, walaupun yang sekolah TPQ akhirnya tidak bisa aktif. Haruskah kami memaksanya sekolah? Saya rasa tidak.

Nyadong Berkah Bersama YPI ITB Tedunan

Setelah sempat libur dua kali, istighosah YPI Irsyaduth Thullab Tedunan kembali di selenggarakan pada hari Rabu Legi, 5 Februari 2020. Kali ini giliran MTs NU ITB yang menjadi tuan rumah atau Shohibul idaroh akan tetapi bertempat di kantor yayasan. Acara inti selapan sekali adalah istighosah alias berdoa bersama-sama. Bagi kami, berdoa merupakan kewajiban kami sebagai pendidik dan pengurus yayasan pendidikan. Sesungguhnya, kami tidak mampu membuat peserta didik menjadi pintar apalagi sholih. Kami sekedar ikhtiar alias berusaha mendidik sebaik mungkin. Adapun hasilnya kami serahkan kepada Sang Pencipta yang Mahakuasa, Allah SWT. Oleh karena itu doa merupakan faktor penting yang harus kami lakukan secara rutin. Rangkaian bacaan istighosah yang lumayan panjang, bagi saya pribadi lebih ringan bila dilakukan secara bersama-sama. Jadi, acara istighosah bersama dewan guru dan pengurus yayasan ini sangat cocok bagi orang semacam saya. Apalagi peserta istighosah YPI ITB ini ada guru