Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

WANITA CANTIK SEKALI DI MULTAZAM

WANITA CANTIK SEKALI DI MULTAZAM Karya Ahmad Mustofa Bisri Di tengah-tengah himpitan daging-daging doa di pelataran  rumahMu yang agung aku mengalirkan diri dan ratapku hingga terantuk pada dinding-mustajabMu menumpahkan luap-pinta di dadaku Kubaca segala yang bisa kubaca dalam berbagai bahasa runduk hamba dari tahlil ke tasbih dari tasbih ke tahmid dari tahmid ke takbir dari takbir ke istighfar dari istighfar ke syukur dari syukur ke khauf dari khauf ke raja dari raja ke khauf raja khauf khauf raja raja-khauf khaufraja sampai tawakkal tiba-tiba sebelum benar-benar fana melela dari arah multazam seorang wanita cantik sekali masya Allah tabarakAllah! Allah, apa amalku jika kurnia apa dosaku jika coba? Allah, putih kulitnya dalam putih kerudungnya indah sekali alisnya indah sekali matanya indah sekali hidungnya indah sekali bibirnya dalam indah wajahMu Allahku, kunikmati keindahan dalam keindahan di atas keindahan di bawah keindahan di kanan-kiri keindahan di tengah-tenga

AKHLAK MULIA

AKHLAK MULIA Oleh: A. Mustofa Bisri قل ان كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم والله غفور رحيم (ال عمران:٣١ ) “Katakanlah, jika kamu benar menyintai Allah, ikutilah aku; maka Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.” Hampir semua orang beragama mengaku menyintai Allah, tapi mungkin tidak terlalu banyak yang berusaha mengikuti jejak RasulNya, kecuali dalam pengakuan. Ini boleh jadi karena keengganan untuk lebih mengenal Rasulullah SAW sebelum mengaku mengikuti jejaknya. Umumnya orang merasa tidak punya waktu untuk membaca sunnah Rasulullah SAW agak sedikit komplit. Umumnya, orang membaca, menulis, atau menyampaikan hadis Nabi Muhammad SAW –bahkan Al-Quran—sebatas yang sesuai dengan kecenderungan mereka yang bersangkutan. Hal ini tidak mengapa, asal tidak sampai meninggalkan atau melewatkan nilai penting --apa pula yang terpenting-- dari nilai-nila mulia Rasulullah SAW. Nilai yang apabila kita ikuti merupakan dakw

DENDAM

DENDAM karya Ahmad Mustofa Bisri kujumputi embun di rumput-rumput dan kasihsayang dari paruh burung-burung yang sedang bercengkerama kadang-kadang kugapai-gapai daun-daun berguguran yang menari-nari bersama angin pagi atau bercanda dengan mentari di telagaku yang ajaib tapi tak juga hilang dendamku pada awan yang menyembunyikan bulan mainanku semalam. rembang 1415) sumber: https://www.facebook.com/simbah.kakung?fref=ts

Oleh-oleh Ta'ziyah

Nasehat-nasehat yang kami dengar saat ta'ziyah tadi siang; Bupati Jepara: Ulama'-ulama' sudah banyak yang wafat, maka kita perlu semakin merapatkan barisan, menjaga persatuan dan kesatuan. Pengurus NU Cabang Jepara: Wasiat ulama kuno: Ulama zaman mbiyen, soyo tambah ilmune maka soyo tambah zuhude. Lha ulama saiki, soyo tambah ilmune malah soyo tambah seneng bondo. Ulama kuno nggelar bondone kanggo kepentingan ilmu. Tapi ulama saiki, nggelar ilmune kanggo ngumpulke bondo. KH. Asnawi: Wonten setunggal dawuh; matine wong ngalim persasat matine ngalam.

Sudah Sore

Sudah Sore Tiba-tiba sudah sore Hari ini sebentar lagi Menjadi kemarin, pergi Dan tak kembali lagi Masihkah aku menunggu Menunggu Menunggu Menunggu Ditusuk jarum waktu yang selalu berlalu?