Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Jadwal Acara Muktamar NU ke-33. JOMBANG-JATIM

Jadwal Acara Muktamar NU ke-33. JOMBANG-JATIM Jumat 31 Juli 2015 #14.00-16.00wib. #Sidang pleno PBNU terakhir masa khidmat 2010-2015. /PPTambak Beras. Sabtu 1 Agustus 2015 #07.00-15.00wib. #Registrasi &Check in Peserta Muktamar. /GOR Merdeka Jbg. #20.00-22.00wib. #Pembukaan&Amanat Muktamar oleh PresidenRI /Alun2 Jombang. #22.00-24.00 WIB. #Sidang Pleno I. (Membahas& Mengesahkn Tatib Muktamar NU ke 33). /R.Pleno Alun2. Minggu 2 Agust 2015 #09.30-22.30wib. #Sidang pleno II. (LPJ PBNU masa khidmat 2010-2015). #Pandangan umum atas LPJ PBNU. #Jwban atas Pandgn umum LPJ PBNU. /R.Pleno Alun2. Senin 3 Agustus 2015 #09.30 wib -Selesai. #Sidang Komisi A Bahtsul Masail. (adDiniyah alMaudlu'iyyah /PP TambakBeras). #Sidang Komisi B Bahtsul Masail. (adDiniyah alWaqi'iyyah /PPTambakBeras). #Sidang Komisi C Bahtsul Masail (ad Diniyah alQununiyyah /PPTambakBeras). Senin 3 Agustus 2015 #09.30 wib -Selesai #Sidang Komisi D Organisasi.

Menabur Kebaikan

saja ada ada =TIDAK ADA YANG KEBETULAN=   Seorang petani Skotlandia mendengar jeritan minta tolong yang datang dari semak belukar di dekat rumahnya. Segera dia berlari ke arah suara itu dan menemukan seorang anak laki-laki sedang berjuang keluar dari lumpur hidup yang hampir menenggelamkan seluruh tubuhnya. Dengan sigap petani itu menolong anak itu keluar dari lumpur hidup itu. Keesokan harinya ayah anak itu berkunjung ke rumah si petani dan menawarkan sejumlah hadiah sebagai tanda balas jasa telah menolong anaknya. Dengan halus dan sopan petani itu menolak tawaran saudagar kaya tersebut. Sementara mereka berbicara, saudagar kaya itu melihat anak laki-laki si petani sedang berdiri dekat pintu. Saudagar itu lalu menawarkan untuk menyekolahkannya. Petani menerima tawaran itu dan memasukkan anaknya di sekolah kedokteran St.Mary London. Kelak di kemudian hari anak petani itu yang bernama Alexander Flemming tercatat dalam sejarah sebagai orang yang berhasil menemukan antibiotik Penici

Doa Taubat

🌾Mari Berdoa🌾 سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Subhaanaka-llaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik. Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu. (HR. An-Nasai ) Aamiin

Doa Semoga Tidak Sesat

Mari Berdoa اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ Allaahumma innii a'uudzu bika an adhilla au udholla, au azilla au uzalla, au azhlima au uzhlama, au ajhala au yujhala 'alayya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan (setan atau orang yang berwatak setan), berbuat kesalahan atau disalahi, menganiaya atau dianiaya (orang), dan berbuat bodoh atau dibodohi. (Shahih At-Tirmidzi 3/152 dan Shahih Ibnu Majah 2/336.) Aamiin

Doa Semoga Tidak Sesat

Mari Berdoa اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ Allaahumma innii a'uudzu bika an adhilla au udholla, au azilla au uzalla, au azhlima au uzhlama, au ajhala au yujhala 'alayya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan (setan atau orang yang berwatak setan), berbuat kesalahan atau disalahi, menganiaya atau dianiaya (orang), dan berbuat bodoh atau dibodohi. (Shahih At-Tirmidzi 3/152 dan Shahih Ibnu Majah 2/336.) Aamiin

Doa Semoga Tidak Sesat

Mari Berdoa اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ Allaahumma innii a'uudzu bika an adhilla au udholla, au azilla au uzalla, au azhlima au uzhlama, au ajhala au yujhala 'alayya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan (setan atau orang yang berwatak setan), berbuat kesalahan atau disalahi, menganiaya atau dianiaya (orang), dan berbuat bodoh atau dibodohi. (Shahih At-Tirmidzi 3/152 dan Shahih Ibnu Majah 2/336.) Aamiin

Mengapa Mereka Begitu?

Mengapa Mereka Begitu? Seorg dokter bergegas masuk ke dalam ruang operasi. Ayah dr anak yg akan dioperasi menghampirinya: "Knp lama sekali anda sampai ke sini? Apa anda tidak tau,nyawa anak sy terancam jk tdk segera di operasi?" labrak si ayah. Dokter itu tersenyum, "Maaf, sy sedang tdk di RS tadi, tp sy secepatnya ke sini setelah ditelepon pihak RS." Kemudian ia menuju ruang operasi. Setelah beberapa jam ia keluar dgn senyuman di wajahnya. "Syukurlah  keadaan anak anda kini stabil." Tanpa menunggu jawaban sang ayah, dokter tsb berkata: "Suster akan membantu anda jika ada yg ingin anda tanyakan." Dokter tsb berlalu. "Knp dokter itu angkuh sekali? Dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya!" sang ayah berkata pd suster. Sambil menunduk dan meneteskan airmata suster menjawab : "Anak dokter tsb meninggal dlm kecelakaan kemarin sore, ia sedang menguburkan anaknya saat kami meneleponnya untuk melakukan o

Humor Nama Ngeropa

Intermezo Pagi.. ABSEN MURID BARU -Ibu Guru : "Kamu anak baru?" -Murid Baru : "Nggih.. eh, iya Bu.." -Guru : "Pindah dari mana?" -Murid : "mBantul Buu.." -Guru : "Namamu siapa?" -Murid : "Demitri Saklitunov" -Guru : Hmmm keren (dlm hati) "Kamu lahir di Rusia?" -Murid : "mBoten, kelahiran Sewon... mBantul.." -Guru : "Bapakmu seorang Dubes?" -Murid : "Bukan Bu, tukang ojek.." -Guru : "Ibumu kerjane apa?" -Murid : "Jual jamu gendong.." -Guru : "Siapa nama bapakmu?" -Murid : "Triyono.." -Guru : "Ibumu?" -Murid : "Sademi.." -Guru : "Namamu kok kaya orang Eropa.." -Murid : "Itu singkatan Bu, Sademi dan Triyono, Jadi Demitri..." -Guru : "Ooowwh… lha Saklitunov?" -Murid : "Saya lahir Sabtu Kliwon Tujuh November..." -Guru : "Terus panggilanmu???" -Murid : "Demi

Islam Nusantara, Jaran Kepang, dan Logika Soto

Islam Nusantara, Jaran Kepang, dan Logika Soto (Ahad, 19/07/2015 09:00) Oleh: Fariz Alniezar* --Akhir-akhir ini media massa riuh dihiasi perdebatan sengit seputar Islam Nusantara. Ada banyak pihak yang pro, tak sedikit pula yang kontra dan bahkan menuding secara sepihak agenda tersembunyi di balik Islam Nusantara.  Pada tataran ini, saya sungguh teringat perkataan Cak Nur (2002). Dengan sangat jelih dan analitik, ia mengatakan bahwa dalam kurun waktu sepuluh sampai lima belas tahun yang akan datang—dari ucapan itu dikeluarkan tahun 2002—anak-anak muda NU akan menguasai wacana. Dan nyatanya sekarang ucapan itu benar belaka, wacana Islam nusantara hari ini didominasi dan digulirkan oleh anak-anak muda NU. Tulisan pendek ini ingin memberikan sumbangsih gagasan kepada para pengkritik Islam Nusantara. Sebab dari serangkaian kritik yang dilayangkan untuk wacana Islam Nusantara selama ini, menurut saya kerap dan masih sering terjebak dan berkutat pada perdebatan terminologik, bukan epist

Islam Nusantara dan Islam Sehari-hari: Potret Respon dan Tantangan Gagasan Islam Nusantara di Desa

Islam Nusantara dan Islam Sehari-hari: Potret Respon dan Tantangan Gagasan Islam Nusantara di Desa (Senin, 20/07/2015 16:01) Oleh : Faisol Ramdhoni Berawal dari Deklarasi “Islam Nusantara” sebagai tema Muktamar ke-33 NU saat Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Masjid Istiqlal (14/6/2015) sampai saat ini gagasan ini ramai dalam perbincangan. Tudingan, pembelaan, ledekan berikut aneka bentuk tanggapan bermunculan mewarnai jagad pemikiran keIslaman di Indonesia. Tidak hanya di media massa, lalu lintas perdebatan malah lebih gaduh di medan sosial media.  Menariknya, walaupun gagasan Islam Nusantara ini dikumandangkan oleh NU namun di sebagian internal komunitas Nahdliyin masih menuai kritikan dan penolakan.  Sejumlah kiai/ulama NU, pesantren NU serta warga NU lainnya  terkesan masih kurang menerima dengan pengistilahan Islam Nusantara tersebut. Akibatnya, sikap pro kontra tidak hanya terjadi di komunitas di luar NU namun juga terjadi di internal NU sendiri.  Di tengah hingar bing

Islam Nusantara dan Islam Sehari-hari: Potret Respon dan Tantangan Gagasan Islam Nusantara di Desa

Islam Nusantara dan Islam Sehari-hari: Potret Respon dan Tantangan Gagasan Islam Nusantara di Desa (Senin, 20/07/2015 16:01) Oleh : Faisol Ramdhoni Berawal dari Deklarasi “Islam Nusantara” sebagai tema Muktamar ke-33 NU saat Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Masjid Istiqlal (14/6/2015) sampai saat ini gagasan ini ramai dalam perbincangan. Tudingan, pembelaan, ledekan berikut aneka bentuk tanggapan bermunculan mewarnai jagad pemikiran keIslaman di Indonesia. Tidak hanya di media massa, lalu lintas perdebatan malah lebih gaduh di medan sosial media.  Menariknya, walaupun gagasan Islam Nusantara ini dikumandangkan oleh NU namun di sebagian internal komunitas Nahdliyin masih menuai kritikan dan penolakan.  Sejumlah kiai/ulama NU, pesantren NU serta warga NU lainnya  terkesan masih kurang menerima dengan pengistilahan Islam Nusantara tersebut. Akibatnya, sikap pro kontra tidak hanya terjadi di komunitas di luar NU namun juga terjadi di internal NU sendiri.  Di tengah hingar bing

Humor M. Roqib Atid

Malaikat Rokib n Atid guyonan.. A :"Qib kowe kok gak tahu nyatat kelakuane manungso, malah enak2 online.. R : lah smpean piye toh mas Tid.. saiki jaman digital, canggih.. Nyatete yo via online.. R : maksudmu opo toh.. aku loh tiap saat nyatet klakuan buruk manungso.. lah kowe gak tahu nyatet. A : ngene loh mas, ki deloken androidku.. Si parjo update status fb mari sholat wajib, lanjut tahajjud.. Nang instagram update tuku sapi sakpasang gae qurban, iku ono gambare.. Nang tweeter update ngetokno zakat akeh nang fakir miskin, wes difoto karo salaman arep dicetak nang banner... Nang WA update mari ngetokno sumbangan nang masjid, iku wonge selfie nang ngarep masjid.. Nang BBM update mari ngaji sampe hatam.. direkam barang kok.. Durung nang wechat, line n liane.. Trus opo sing tak catet, kabeh wes dicatet.. Yo cuma tak like karo follow, berarti aq wes ngerti.. A : iyo yo, enak men kowe Qib.. Iso tak tiru po gak iku, klakuan elek manungso di update pisan.. R : angel cak, m

Facebook Status Anak Kita

Facebook Status Anak Kita Oleh: Mohammad Fauzil Adhim SEKALI waktu, tengoklah status Facebook anakmu. Jelajahilah alam pikirannya. Pahamilah apa yang sedang terjadi padanya. Dan bersiap-siaplah untuk terkejut disebabkan apa yang berharga bagi hidupnya, membanggakan dirinya, menyenangkan hatinya dan menjadi keinginannya justru perkara yang kita membencinya. Mereka sangat berhasrat justru terhadap apa-apa yang kita ajarkan kepada mereka untuk menjauhi. Astaghfirullahal ‘adzim. Sekali saat, periksalah status Facebook anak-anakmu. Ketahuilah apa yang sedang berkecamuk dalam dirinya. Rasakan apa yang menjadi keinginan kuatnya. Rasakan pula yang membuatnya terkagum-kagum. Dan bersiap-siaplah untuk terperangah jika anak-anak itu lebih fasih mengucapkan kalimat-kalimat yang tak berharga, ucapan yang tak bernilai, pembicaraan yang mendekatkan kepada maksiat, dan bahkan ada yang mendekati kekufuran. Mereka berbicara kepada kita dengan bahasa yang kita inginkan, tetapi mereka membuka dirinya k

Lebaran, Bareskrim, dan Islam Nusantara

Lebaran, Bareskrim, dan Islam Nusantara (Selasa, 21/07/2015 13:33) Oleh: Ahmad Faiz MN Abdalla Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Lebaran merupakan momentum untuk meningkatkan spirit membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti, misalnya, menyatakan akan menjadikan perayaan Idul Fitri tahun ini momen untuk melakukan revolusi mental terhadap jajaran kepolisian (Tempo, 17 Juli 2015). Selain itu, Ketua DPR RI Setya Novanto berharap Idul Fitri bisa dijadikan momentum untuk mengembalikan perekonomian Indonesia (Antara, 17 Juli 2015). Adapun Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan bahwa silaturahmi dan kebersamaan pada Hari Raya Idul Fitri menjadi energi sosial bagi bangsa Indonesia. Energi tersebut yang membuat Indonesia berhasil melewati berbagai krisis. "Kita pernah selamat tahun 1945, kita pernah selamat tahun 1965, kita pernah selamat tahun 1998, adalah karena kita memiliki energi sosial yang besar. Lewat Idul Fitri inilah antara l

Lebaran, Bareskrim, dan Islam Nusantara

Lebaran, Bareskrim, dan Islam Nusantara (Selasa, 21/07/2015 13:33) Oleh: Ahmad Faiz MN Abdalla Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Lebaran merupakan momentum untuk meningkatkan spirit membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti, misalnya, menyatakan akan menjadikan perayaan Idul Fitri tahun ini momen untuk melakukan revolusi mental terhadap jajaran kepolisian (Tempo, 17 Juli 2015). Selain itu, Ketua DPR RI Setya Novanto berharap Idul Fitri bisa dijadikan momentum untuk mengembalikan perekonomian Indonesia (Antara, 17 Juli 2015). Adapun Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan bahwa silaturahmi dan kebersamaan pada Hari Raya Idul Fitri menjadi energi sosial bagi bangsa Indonesia. Energi tersebut yang membuat Indonesia berhasil melewati berbagai krisis. "Kita pernah selamat tahun 1945, kita pernah selamat tahun 1965, kita pernah selamat tahun 1998, adalah karena kita memiliki energi sosial yang besar. Lewat Idul Fitri inilah antara l

Lebaran, Bareskrim, dan Islam Nusantara

Lebaran, Bareskrim, dan Islam Nusantara (Selasa, 21/07/2015 13:33) Oleh: Ahmad Faiz MN Abdalla Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Lebaran merupakan momentum untuk meningkatkan spirit membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti, misalnya, menyatakan akan menjadikan perayaan Idul Fitri tahun ini momen untuk melakukan revolusi mental terhadap jajaran kepolisian (Tempo, 17 Juli 2015). Selain itu, Ketua DPR RI Setya Novanto berharap Idul Fitri bisa dijadikan momentum untuk mengembalikan perekonomian Indonesia (Antara, 17 Juli 2015). Adapun Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan bahwa silaturahmi dan kebersamaan pada Hari Raya Idul Fitri menjadi energi sosial bagi bangsa Indonesia. Energi tersebut yang membuat Indonesia berhasil melewati berbagai krisis. "Kita pernah selamat tahun 1945, kita pernah selamat tahun 1965, kita pernah selamat tahun 1998, adalah karena kita memiliki energi sosial yang besar. Lewat Idul Fitri inilah antara l

Puisi Tua

Tua Karya Arka'a Tua itu hanya kodrat dunia.. Pertanda masa gagah perkasa tinggal cerita.. Sekarang berjalan saja hampir tak bisa.. Suara lantang berubah menjadi serak bergetar.. Kulit kencang berubah keriput melapisi tulang.. Inilah pertanda tua.. Jika dulu ingin menguasai dunia.. Maka sekarang dikuasai sakit-sakitan saja.. Jika dulu ingin dicintai semua wanita.. Maka sekarang hanya tinggal hayalan asa saja.. Jika dulu ingin mengumpul sebanyak mungkin harta.. Maka sekarang makan sedikit saja langsung susah nafasnya Inilah pertanda tua... Sekarang semua tinggal menjadi romantika.. Sambil menunggu detik-detik tersisa.. Jika masa muda rajin bertanam kebaikan tampaklah raut bahagia.. Banyak orang tetap datang untuk mendengar petuah-petuah bijakasana.. Namun akan beda jauh terasa.. Jika masa muda rajin menanam keburukan tampaklah tak punya harga.. Orang-orang berupaya menghindar sebisanya.. Kerana tetap tertanam kesan jahat di masa mudanya.. Inilah pertanda tua.

Quraish Shihab dan Islam Nusantara

Quraish Shihab dan Islam Nusantara (Jum'at, 24/07/2015 14:01) Oleh Fathurrahman Karyadi Kita patut bangga memiliki ulama pakar tafsir Al-Qur’an terkemuka alumnus Al-Azhar Mesir. Ia tak lain adalah Prof. Dr. M. Quraish Shihab. Selama bulan Ramadan kemarin, setiap hari menjelang imsak dan berbuka puasa ia tampil di saluran televisi swasta untuk menerangkan isi kandungan Al-Qur’an. Buku biografinya berjudul Cahaya, Cinta dan Canda M Quraish Shihab baru di-launching di Jakarta pada Rabu 8 Juli 2015.   Selain itu, Pak Quraish juga kerap mengisi ceramah agama di berbagai masjid. Penulis pernah mengikuti ceramahnya beberapa hari yang lalu. Awalnya, penulis mengira bahwa penyusun Tafsir Al-Mishbah itu akan menerangkan tafsir Al-Qur’an sebagaimana di layar kaca, ternyata tidak. Dengan sangat memukau, mantan menteri agama RI itu mengemukakan pandangannya terkait tema yang sedang hit belakangan ini, yaitu “Islam Nusantara”. Menurut Pak Quraish, istilah “Islam Nusantara” bisa saja diperse

Quraish Shihab dan Islam Nusantara

Quraish Shihab dan Islam Nusantara (Jum'at, 24/07/2015 14:01) Oleh Fathurrahman Karyadi Kita patut bangga memiliki ulama pakar tafsir Al-Qur’an terkemuka alumnus Al-Azhar Mesir. Ia tak lain adalah Prof. Dr. M. Quraish Shihab. Selama bulan Ramadan kemarin, setiap hari menjelang imsak dan berbuka puasa ia tampil di saluran televisi swasta untuk menerangkan isi kandungan Al-Qur’an. Buku biografinya berjudul Cahaya, Cinta dan Canda M Quraish Shihab baru di-launching di Jakarta pada Rabu 8 Juli 2015.   Selain itu, Pak Quraish juga kerap mengisi ceramah agama di berbagai masjid. Penulis pernah mengikuti ceramahnya beberapa hari yang lalu. Awalnya, penulis mengira bahwa penyusun Tafsir Al-Mishbah itu akan menerangkan tafsir Al-Qur’an sebagaimana di layar kaca, ternyata tidak. Dengan sangat memukau, mantan menteri agama RI itu mengemukakan pandangannya terkait tema yang sedang hit belakangan ini, yaitu “Islam Nusantara”. Menurut Pak Quraish, istilah “Islam Nusantara” bisa saja diperse