Langsung ke konten utama

Kekuatan Syam'un al-Ghazi #asbabun nuzul surat al-qadr

Kekuatan Syam'un al-Ghazi
#asbabun nuzul surat al-qadr

Dikisahkan dalam kitab "Durrotun Nasihin" pada bab Lailatul Qadr. Suatu ketika Nabi Muhammad saw
mendapat berita dari seorang yang tua dari kaum Israil, kisah seorang pejuang Allah yang bernama
Syam'un Al-Ghazi.

Syam’un memiliki senjata semacam pedang yang terbuat dari tulang rahang unta bernama Liha Jamal.
Konon, hanya dengan pedang satu ini dia dapat membunuh ribuan orang kafir. Siapapun musuh yang
berhadapan dengannya, pasti akan hancur dengan pedang ajaibnya.
Tidak hanya itu, bahkan ketika dia merasa haus dan lapar, dengan perantara pedangnya pula Allah
memberikan makanan dan minuman.

Dengan segala kehebatannya itu, ia dibenci oleh para musuh, terutama dari golongan orang kafir. Akhirnya,
dibuatlah rencana untuk membunuh Syam’un. Mereka kemudian memanfaatkan Istri Syam’un, yang
kebetulan kafir, untuk ikut membantu membunuh Syam’un.

Setelah dirayu dengan imbalan yang
menggiurkan, sang istri mengiyakan ajakan kaum kafir untuk membunuh Syam’un.

Maka orang kafir memberikan ide agar dia mengikat tangan dan kaki Syam’un sewaktu tidur, untuk
kemudian akan dibunuh dengan beramai-ramai.

Rencana tersebut awalnya berjalan mulus. Namun, ketika bangun, Syam’un dengan mudah dapat
melepaskan tali yang mengikatnya dengan satu ucapan doa.

Isteri Sam'un beralasan bahwa dia mengikat suaminya hanya untuk menguji kekuatanya.

Gagal dengan rencana pertama, orang kafir menyusun rencana lainnya, yakni Syam’un diikat dengan rantai besi. Namun, dengan sekali hentakan Syam’un dapat
menghancurkan rantai tersebut.
Karena penasaran, sang istri bertanya kepada Syam’un.

“Kamu ini kan manusia, pasti suatu saat mati juga. Tapi apa dan bagaimana kelemahanmu?”

“Kelemahanku sebenarnya rambutku sendiri,” jawab Syam’un.

Syam'un mempunyai 8 helai rambut yang sangat panjang sampai menyetuh tanah.

Lalu, pada suatu malam di saat orang tidur, istri Syam’un memotong rambut suaminya yang panjang
kemudian diikatkan ke badan Syam’un.

4 helai rambut digunakan mengikat kedua tangan Syam'un. Dan 4 helai rambut digunakan untuk mengikat kedua kaki Syam'un.

Berhasil, esoknya Syam’un benar-benar tidak bisa bergerak.

Kabar ini segera diumumkan kepada semua orang kafir, bahwa Syam'un sudah terjerat. Kemudian, Syam’un
yang sudah tidak berdaya dibawa ke sebuah gedung untuk dieksekusi.

Pada saat itu, Allah menurunkan Malaikat Jibril untuk membantu Syam’un.

“Apa permintaanmu pada Allah?”
tanya Malaikat Jibril kepada Syam’un.
Kemudian dijawab Syam’un, “Aku minta hanya satu, kekuatan dari Allah! Bismillah. La haula wa la quwwata illa billah!

Seketika itu juga, tiang-tiang yang menyangga gedung menjadi ambruk, seluruh gedung pun runtuh menimpa semua orang kafir, termasuk Istri Syam’un hingga
mereka semua meninggal.

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan kisah ini kepada para sahabat, salah
satu dari mereka ada yang bertanya, “Ya Rasulullah! Berapa tahun dia berperang melawan orang kafir?”

“70 tahun,” jawab nabi.

“Lalu, berapa besar pahalanya orang ini?” tanya sahabat kembali.

Sebelum dijawab Nabi, Allah menurunkan jawaban yang terdapat pada surah Al-Qadr. Inna Anzalnahu fi Lailatil Qadr....” (Ajie Najmuddin)

Dengan Lailatul Qadr, umat nabi Muhammad dapat meraih pahala ibadah 1.000 bulan atau 83 tahun, 4 bulan.

Disarikan dari tausiyah yang disampaikan Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Sukoharjo, KH Ahmad Baidlowi.

Kiriman mas Yusron dan pada tanggal 29 April 2022 kami tambahkan beberapa detail cerita yang kami dapat dari pengajian menjelang buka puasa di Masjid Baitun Nur bersama Mbah KH Muhammad Najib MZ.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan

Jangan Marah, Ya!

Jangan Marah, Ya! Sebuah Naskah Pidato Singkat untuk siswa MI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Pertama, Marilah kita berterima kasih kepada Allah Yaitu dengan membaca Hamdalah. Alhamdu.....lillah. Terima kasih Ya. A....llah. Telah kau beri kami A....kal. Sehingga kami dapat bela...jar. Bukan kurang a... jar. Alhamdu....lillah. Kedua, Mari kita membaca sholawat. Allahumma Sholli Ala Muhammad! Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Siapakah yang ingin masuk surga? Ya. Kita semua, pasti, ingin masuk surga. LA TAGHDHOB WALAKAL JANNAH Janganlah marah, maka kamu akan masuk sur...ga. Orang yang ingin masuk surga, maka dia tidak boleh ma..... rah. Walaupun tidak naik kelas, tidak boleh ma.... rah Walaupun tidak dibelikan seragam baru tidak boleh ma.... rah Walaupu

Doa Mohon Belas Kasihan Allah

رَبِّ إِنِّىٓ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِى بِهِۦ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِى وَتَرْحَمْنِىٓ أَكُن مِّنَ ٱلْخَٰسِرِينَ Rabbi innii a'uudzu bika an as-alaka maa laysa lii bihi 'ilmun wa-illaa taghfir lii watarhamnii akun mina alkhaasiriin Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu untuk memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Kalau Engkau tidak mengampuniku, dan tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi (Hud 47) Aamiin