Dakwah di Tengah Keramaian
Sekadar cerita. Ada pemandangan yang unik yang terjadi di keramaian pusat kota Birmingham. Di antara ribuan manusia yang berlalu lalang, ada seorang bapak tua yang duduk di bersandar di pilar lampu. Meskipun udara cukup terik, ia mengenakan jas dan pakaian berdasi. Dengan salah satu tangannya memegang sebuah buku, ia meneriakkan kalimat-kalimat dengan lantang.
Rupanya ia sedang memberi pekabaran Injil. Di tengah manusia sibuk dengan urusannya masing-masing, ia seolah tidak peduli orang-orang memerhatikannya atau tidak. Wajahnya tampak diliputi kesedihan. Mungkin ia memprihatini umatnya yang telah melupakan tuhannya yang kesepian di altar-altar gereja kosong.
Sekitar tiga puluhan meter dari situ, ada kerumunan kecil. Sekitar sepuluh sampai lima belas orang mengurubungi meja yang di atasnya tersebar aneka judul buku. Beberapa orang tampak membuka dan membaca buku. Sebagian yang lain tampak bercakap-cakap dengan pengampu meja. Di bawah meja, tampak sebuah sound/speaker yang membunyikan recitasi Al Quran.
Di antara kerumunan kecil ini, seorang petugas tampak membagi-bagikan terjemahan Al Quran kepada setiap orang yang melewatinya. Di antara orang-orang yang hanya melewatkan begitu saja, ada juga yang tampak tertarik untuk melanjutkan ke dalam percakapan.
Sebuah pemandangan indah. Yang seperti ini biasa terlihat di hari Sabtu ataupun Minggu, saat orang-orang dari berbagai penjuru kota mengerubungi "gula-gula" di pusat kota. Apakah ini ada hubungannya dengan gereja-gereja yang semakin sepi dan masjid-masjid yang semakin ramai dan bertumbuh di mana-mana? Apakah semacam itu juga yang dulu pernah terjadi di pasar kota suci Yerussalem?
Kapan-kapan, mudah-mudahan saya berhasil memetik gambar-gambar dan membagikannya.
Birmingham, 11.07.15
Al Faqir Ibnu Sabil
Komentar