Langsung ke konten utama

Ramadhan di Negeri Orang (19)

Dakwah di Tengah Keramaian

Sekadar cerita. Ada pemandangan yang unik yang terjadi di keramaian pusat kota Birmingham. Di antara ribuan manusia yang berlalu lalang, ada seorang bapak tua yang duduk di bersandar di pilar lampu. Meskipun udara cukup terik, ia mengenakan jas dan pakaian berdasi. Dengan salah satu tangannya memegang sebuah buku, ia meneriakkan kalimat-kalimat dengan lantang.

Rupanya ia sedang memberi pekabaran Injil. Di tengah manusia sibuk dengan urusannya masing-masing, ia seolah tidak peduli orang-orang memerhatikannya atau tidak. Wajahnya tampak diliputi kesedihan. Mungkin ia memprihatini umatnya yang telah melupakan tuhannya yang kesepian di altar-altar gereja kosong.

Sekitar tiga puluhan meter dari situ, ada kerumunan kecil. Sekitar sepuluh sampai lima belas orang mengurubungi meja yang di atasnya tersebar aneka judul buku. Beberapa orang tampak membuka dan membaca buku. Sebagian yang lain tampak bercakap-cakap dengan pengampu meja. Di bawah meja, tampak sebuah sound/speaker yang membunyikan recitasi Al Quran.

Di antara kerumunan kecil ini, seorang petugas tampak membagi-bagikan terjemahan Al Quran kepada setiap orang yang melewatinya. Di antara orang-orang yang hanya melewatkan begitu saja, ada juga  yang tampak tertarik untuk melanjutkan ke dalam percakapan.

Sebuah pemandangan indah. Yang seperti ini biasa terlihat di hari Sabtu ataupun Minggu, saat orang-orang dari berbagai penjuru kota mengerubungi "gula-gula" di pusat kota. Apakah ini ada hubungannya dengan gereja-gereja yang semakin sepi dan masjid-masjid yang semakin ramai dan bertumbuh di mana-mana? Apakah semacam itu juga yang dulu pernah terjadi di pasar kota suci Yerussalem?

Kapan-kapan, mudah-mudahan saya berhasil memetik gambar-gambar dan membagikannya.

Birmingham, 11.07.15
Al Faqir Ibnu Sabil

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan

Jangan Marah, Ya!

Jangan Marah, Ya! Sebuah Naskah Pidato Singkat untuk siswa MI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Pertama, Marilah kita berterima kasih kepada Allah Yaitu dengan membaca Hamdalah. Alhamdu.....lillah. Terima kasih Ya. A....llah. Telah kau beri kami A....kal. Sehingga kami dapat bela...jar. Bukan kurang a... jar. Alhamdu....lillah. Kedua, Mari kita membaca sholawat. Allahumma Sholli Ala Muhammad! Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Siapakah yang ingin masuk surga? Ya. Kita semua, pasti, ingin masuk surga. LA TAGHDHOB WALAKAL JANNAH Janganlah marah, maka kamu akan masuk sur...ga. Orang yang ingin masuk surga, maka dia tidak boleh ma..... rah. Walaupun tidak naik kelas, tidak boleh ma.... rah Walaupun tidak dibelikan seragam baru tidak boleh ma.... rah Walaupu

Doa Mohon Belas Kasihan Allah

رَبِّ إِنِّىٓ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِى بِهِۦ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِى وَتَرْحَمْنِىٓ أَكُن مِّنَ ٱلْخَٰسِرِينَ Rabbi innii a'uudzu bika an as-alaka maa laysa lii bihi 'ilmun wa-illaa taghfir lii watarhamnii akun mina alkhaasiriin Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu untuk memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Kalau Engkau tidak mengampuniku, dan tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi (Hud 47) Aamiin