Langsung ke konten utama

Ramadhan di Negeri Orang (21)

Ada Jejak Saddam Hussein di Birmingham

Kali ini, biarlah tulisan ini akan menceritakan seputar masjid yang terletak kira-kira setengah kilometer dari rumah kontrakan ke arah pusat kota. Masjid itu bernama "Birmingham Jamee Masjid". Terletak di ujung jalan Trinity, bangunan batu bata merah ini dulunya adalah sebuah paroki dan posisinya tepat berhadapan dengan Trinity Church, sebuah gereja dengan arsitektur klasik, khas gereja-gereja Inggris. Kini, bekas rumah ibadah umat Katolik ini sudah berganti "topi", sebuah kubah berwarna keemasan yang terlihat cukup megah.

Yang menarik, orang-orang lebih mengenalnya dengan nama Masjid Saddam Hussein, karena namanya semula memang demikian. Tahun 1988, masjid ini diresmikan oleh Presiden Irak yang waktu itu masih menjadi sekutu Inggris. Masjid itu dinamai sesuai nama presiden berkumis tebal ini, karena ia menjadi penyumbang terbesar, yaitu £ 2 juta (kira-kira 40 miliar rupiah kurs sekarang). Ndahneo, kata orang Jawa Timur, uang sejumlah itu digunakan untuk membangun masjid di Indonesia? Atau untuk yang lain - misalnya untuk mendirikan sekolah atau yang lain? Uang sejumlah itu, pinjam kalimat  Kiyai Yasin Pasuruan (almarhum),  jika digunakan untuk membeli buah juwet, sepulau Jawa bisa hitam semua.

Ketika pertama kali shalat Jumat di masjid ini, saya cukup heran melihat tahun peresmian masjid dikaitkan dengan kondisi masjid saat ini. Dari sisi arsitektural, masjid ini memang tidak megah-megah amat, kalah jauh dibandingkan kemegahan masjid Sunda Kelapa Jakarta yang bersejarah itu. Tetapi melihat kondisinya, masjid ini tampak berdiri kokoh. Barbagai sudut menampakkan bahan utama bangunan ini yang terdiri dari granit dan masih mulus mengkilap. Tampaknya sumbangan besar Saddam telah dirupakan pada bahan yang sangat berkualitas.    

Ketika Saddam Hussein melakukan aneksasi ke Kuwait pada 1991, masjid ini mendapat teror dari warga setempat (BBC News menyebutkan sekelompok orang). Maklum saja, Saddam Husein yang semula dianggap sahabat pemerintah Inggris, berubah menjadi orang yang dibenci oleh Inggris. Mempertimbangkan dampak sosial akibat krisis di Timur Tengah, para pinisepuh masjid kemudian bersepakat untuk mengganti namanya seperti yang sudah saya sebut di atas.

Dalam hal inilah,  tampaknya masjid yang mempersatukan muslim mayoritas dari Gujareti, Pakistan, Bangladesh, belakangan Irak, Somalia dan juga Bosnia ini, menempati titik sentral dialektika muslim Inggris dengan masyarakat Barat secara sosial budaya dan politik.

Dari sisi politik misalnya. Sebesar apapun sumbangan Saddam Hussein, jika saja wanita "bertangan besi" Margaret Thatcher yang saat itu menjadi perdana menteri kerajaan, tidak memberikan izin, maka bangunan ini masihlah sebuah paroki. Tetapi Inggris butuh Irak untuk menundukkan Iran yang saat itu  merupakan simbol perlawanan terhadap Barat (kita ingat waktu itu, perang Irak-Iran hampir selalu masuk dalam siaran Dunia Dalam Berita-nya TVRI kita). Selain itu, besarnya populasi muslim yang tersebar di kota-kota besar Inggris, menjadi alasan yang kuat bagi Saddam untuk memberi dana sumbangan guna menarik simpati Barat agar mendukung kekuasaannya.

Namun sayang, posisi sentral populasi muslim ini -dengan berdirinya masjid sebagai simbolnya- kurang benar-benar dimanfaatkan oleh umat Islam itu sendiri. Istri saya memperoleh informasi dari seorang muslimah mesir yang sudah berpuluh tahun menetap di negeri ini. Dikatakan, dulu umat Islam masih mempunyai pengaruh cukup kuat dalam proses pengambilan kebijakan publik. Sayangnya, belakangan, dengan berkurangnya intensitas dakwah, pemerintah Inggris yang sebenarnya cukup terbuka, justru mulai membatasi aspirasi-aspirasi kalangan umat Islam terhadap kebijakan pemerintah.

Dari sisi sosial budaya, masjid Saddam Hussein ini, agaknya mewakili banyak masjid di kota-kota Inggris yang menetapkan Urdu sebagai bahasa utama khutbah-khutbahnya.  Penggunaan Urdu ini, dilihat dari banyak sisi, bagaimanapun, merupakan suatu dialektika budaya, di mana para penggunanya ingin mempertahankan identitas budaya mereka. Di negeri leluhur budaya Barat yang liberal ini, mereka tidak ingin kehilangan "wajah asli"-nya yang disimbolkan dengan bahasa. Dengan bahasa inilah mereka mewariskan nilai-nilai kepada anak-cucu yang  tidak sama dengan nilai-nilai budaya setempat. Dengan bahasa ini pula mereka mengajarkan kepada para anak-cucunya bahwa mereka mempunyai identitas budaya dan sejarah yang berbeda dengan para pribumi. 

Saya yang semula diam-diam selalu protes dalam hati atas penggunaan Urdu dalam khutbah Jumat, mulai dapat mengerti dan memaklumi.

Begitulah ikhwal jejak Saddam Hussein di tanah Britania.

Birmingham, 13.07.15
Al Faqir Ibnu Sabil

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Digital untuk Siswa dan Guru

Buku mata pelajaran umum tingkat MTs Buku kelas VII Buku siswa IPS Kelas VII MTK Kelas VII Semester 1 MTK Kelas VII Semester 2 PJK (Pendidikan Jasmani, olahraga dan Kesehatan) Kelas VII PKn Seni Budaya Prakarya sem 1 Prakarya sem 2 Buku Mata pelajaran umum tingkat MTs Buku pelajaran PAI untuk tingkat MTs MAPEL UMUM Kelas 8\Buku Siswa\Kelas VIII Matematika BS Sem 1.pdf https://drive.google.com/uc?id=0BxAzzxcrYq9zanloOE1uUGRjVUk&export=download Kelas 8\Buku Siswa\Kelas VIII Bahasa Inggris BS.pdf https://drive.google.com/uc?id=0BxAzzxcrYq9zTmltd2JtVFMwVDQ&export=download Kelas 8\Buku Siswa\Kelas VIII Seni Budaya BS.pdf https://drive.google.com/uc?id=0BxAzzxcrYq9zdWtEMWF0SndRdU0&export=download Kelas 8\Buku Siswa\Kelas VIII Prakarya BS Sem 2.pdf https://drive.google.com/uc?id=0BxAzzxcrYq9zRE9pQUlnWmt4QTA&export=download Kelas 8\Buku Siswa\Kelas VIII Prakarya BS Sem 1.pdf https://drive.google.com/uc?id=0BxAzzxcrYq9zMlFxNGgyLTkxdGc&export=download Kelas 8\Buku Siswa...

Mengunduh Daftar Nilai Hasil UBK dengan Moodle

  Salah satu kelebihan moodle sebagai LMS adalah membebaskan guru atau panitia tes/ujian dari tugas atau beban mengoreksi dan menilai lembar jawaban tes. CBT atau UBK dengan Moodle, tugas koreksi dan menilai sudah ditangani oleh sistem Moodle secara otomatis. Kita dapat menguduh daftar nilai peserta tes, bahkan beserta catatan respon/jawaban setiap peserta untuk masing-masing butir soal. Setelah tes/ujian/UBK selesai, kita dapat mengunduh daftar nilai pada bagian Grades. Mengunduh Daftar Nilai Moodle Langkah-langkah mengunduh daftar nilai beberapa pelajaran/ujian/course dengan format topik adalah sebagai berikut; Login sebagai admin atau teacher klik nama tes/ujian/kursus/course pada Dropdown Menu klik Klik Grades > Export   Pilih jenis file yang diinginkan; OpenDocument spreadsheet, Plain text file, Excel spreadsheet atau XML file. Saya biasanya memilih OpenDocument spreadsheet yang dapat dibuka dan diolah dengan aplikasi pengolah kata open source...

Cara Cepat Input Data di LibreOffice Calc

Memasukkan, mengetik, menginput atau mengentry data kadang terasa menjemukan dan melelahkan. Untuk meringankan beban pekerjaan input data, libreoffice Calc menyediakan beberapa tool atau alat. 1. AutoInput Tool Tool ini biasanya sudah aktif. Bila belum aktif, Anda dapat mengaktifkannya dengan klik menu Tools > pastikan AutoInput tercentang. AutoInput akan mengingat dan merekam data yang sudah pernah kita masukkan. AutoInput akan secara otomatis melengkapi huruf atau karakter yang kita ketik sesuai dengan data yang sudah ada pada sel lain dalam kolom yang sama. Misalnya kita pada saat memasukan data alamat, biasanya kita menemukan beberapa orang mempunyai alamat yang sama. Bila sudah ada data 'Jawa Barat' pada kolom alamat maka ketika kita mengetik huruf 'J', secara otomatis dilengkapi menjadi 'Jawa Barat'. Bila setuju, tekan enter atau F2 atau klik mouse. Bila ternyata kita ingin mengetik 'Jawa Tengah', ketik huruf 'J' kemudian t...