Langsung ke konten utama

Wijaya Kusuma: Terus perbaiki sampai Penerbit Mayor Menerima

Anda ingin menerbitkan buku? Sekarang ada banyak penerbit indie yang menawarkan jasa penerbitan. Kalau kita buka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penerbit indie berarti penerbit kecil, misalnya penulis yang menerbitkan hasil karyanya sendiri. Keberadaan penerbit indie memang bisa menjadi alternatif penerbitan buku selain penerbit mayor.


Hari Jum'at malam Sabtu, 7 Februari 2020, di Grup WA Belajar Menulis Gel.2, Pak Wijaya Kusuma berbagi pengalaman perjuangan menerbitkan buku. "Materi malam ini adalah kisah nyata yang saya alami ketika naskah buku yang saya susun ditolak penerbit mayor," begitu Pak Wijaya Kusuma yang biasa disebut Om Jay ini mengawali penyampaian materi kedelapan.


Menurut Om Jay, memilih penerbit indie sebagai alternatif penerbitan ketika ditolak penerbit mayor juga ada kelemahannya. "Bukannya dapat uang tapi malah keluar uang," jelas Om Jay. Memang ada beberapa penerbit indie yang siap melayani jasa penerbitan buku bukan dengan sistem royalti tapi lebih mirip seperti jasa percetakan buku (kadang termasuk desain sampul dan tata letak/layout), pengurusan ISBN, dan kadang ditambah jasa pemasaran online.


Om Jay lebih menyarankan ketika naskah buku yang kita tawarkan ke penerbit mayor ditolak, kita tidak boleh menyerah dan langsung lari ke penerbit indie. Om Jay mempunyai pengalaman yang inspiratif tentang perjuangan menerbitkan buku. Sewaktu menerbitkan buku Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, naskah Om Jay dan pak Dedi ditolak oleh sembilan penerbit karena penulisnya kami bukan dosen perguruan tinggi. Akan tetapi ternyata menurut Ibu Prof. Conny R. Semiawan naskah tersebut layak terbit. "Wijaya, setelah Ibu baca buku PTK kamu isinya bagus. Layak untuk diterbitkan. Hanya perlu ditambahkan gambar supaya lebih menarik," begitulah kata mantan rektor IKIP Jakarta ini seperti diceritakan Om Jay.


Akhhirnya setelah buku tersebut diterbitkan oleh penerbit indeks dengan tambahan gambar karikatur sehingga lebih mudah dicerna oleh pembaca. "Alhamdulillah laku di pasaran. Kami banyak diundang menjadi pembicara dan nara sumber PTK," cerita Om Jay dengan bahagia.


Royalti yang diterima Om Jay dari penerbitan buku PTK ini lumayan besar sehingga beliau bisa membeli iPad Apple baru. "Waktu itu belum banyak guru yang punya iPad Apple," kenang Om Jay. "Jadi, sumber pendapatan kami kala itu dari tiga sumber. Pertama penjualan buku. Pembicara PTK dan royalti buku," lanjutnya.



Jadi, pada materi pelatihan menulis yang kedelapan ini Om Jay ingin memberi semangat kepada para peserta dan kawan-kawan semua agar bila buku yang kita tawarkan, ditolak penerbit, kita tidak boleh patah semangat. "Perbaiki dan terus perbaiki sampai ada penerbit mayor yang menerima naskah buku Anda," pesan Om Jay menyemangati.


Berbeda dengan menerbitkan buku secara indie, biasanya penulis tidak perlu membayar biaya layout, desain sampul, pengurusan ISBN, bila buku kita diterima oleh penerbit mayor


Demikian rangkuman materi kedelapan. Semoga menginspirasi dan bermnafaat.


Adapun materi ketujuh tentang pengalaman Bu Emi dalam menerbitkan buku baik karya mandiri maupun karya bersama siswa, finalis inobel, serta suami dapat dibaca di http://kebonkata.blogspot.com/2020/02/emi-sudarwati-buku-adalah-bukti-sejarah.html


Materi keenam tentang proses menerbitkan buku secara Indie dapat dibaca di sini http://kebonkata.blogspot.com/2020/02/sugiharti-biarkan-buku-menemui-takdirnya.html


Materi ketiga tentang pentingnya judul tulisan disampaikan oleh pak Dudung Nurullah Koswara > https://kebonkata.blogspot.com/2020/02/dnk-menulis-itu-kifarat-dan-tasyakur.html


Materi keempat tentang asyiknya menulis disampaikan oleh pak Taufik Hidayat > https://kebonkata.blogspot.com/2020/02/taufik-hidayat-semakin-kaya-bacaan-kita.html


Materi kelima tentang Membangung personal Branding melalui Blog disampaikan oleh pak Namin > https://kebonkata.blogspot.com/2020/02/namin-personal-branding-dapat-dibangun.html


Lebih lengkap tentang cara ngeblog >> https://kebonkata.blogspot.com/search/label/Cara%20Ngeblog



Selamat menulis.

semoga bermanfaat

Sampai jumpa pada rangkuman menulis berikutnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i

Jangan Marah, Ya!

Jangan Marah, Ya! Sebuah Naskah Pidato Singkat untuk siswa MI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Pertama, Marilah kita berterima kasih kepada Allah Yaitu dengan membaca Hamdalah. Alhamdu.....lillah. Terima kasih Ya. A....llah. Telah kau beri kami A....kal. Sehingga kami dapat bela...jar. Bukan kurang a... jar. Alhamdu....lillah. Kedua, Mari kita membaca sholawat. Allahumma Sholli Ala Muhammad! Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Siapakah yang ingin masuk surga? Ya. Kita semua, pasti, ingin masuk surga. LA TAGHDHOB WALAKAL JANNAH Janganlah marah, maka kamu akan masuk sur...ga. Orang yang ingin masuk surga, maka dia tidak boleh ma..... rah. Walaupun tidak naik kelas, tidak boleh ma.... rah Walaupun tidak dibelikan seragam baru tidak boleh ma.... rah Walaupu