Rabu sore, 13 Februari 2020 saya melihat majalah Pena Remaja edisi terbaru di ruang kelas VIII B. Alhamdulillah. Saya senang sekali. Saya sudah lama menunggunya.
Sudah tiga edisi kami mendapat desain sampul yang istimewa karya Bu Inayah, alumni MTs NU ITB yang sudah lulus SMK Multimedia. Alhamdulillah.
Membuat majalah memang membutuhkan ketelatenan. Ada banyak tahapan yang perlu dilalui;
1. menentukan tema
2. membagi tugas menulis dan mendesain
3. menagih dan mengumpulkan tulisan dan gambar
4. mengetik tulisan yang disetorkan dalam bentuk tulisan tabgan.
5. menata atau me-layout tulisan dan gambar dalam bentuk majalah
6. menyunting
7. mencetak atau ngeprint halaman isi
8. memeriksa lagi apakah masih ada yang perlu diperbaiki
9. mencetak ulang (bila diperlukan)
10. pesan desain sampul
11. menagih desain sampul
12. mencetak atau ngeprint sampul
13. menjilid atau menstaples sampul dan halaman isi
14. membagikan majalah ke kelas-kelas.
Begitulah kira-kira yang langkah-langkah yang dilakukan Mila S dan rekan-rekanitanya ketika menerbitkan Pena Remaja.
Pena Remaja merupakan majalah mungil untuk pelajar yang diterbitkan oleh tim jurnalistik MTs NU ITB Tedunan Wedung Demak. Mila S dan rekan-rekanita IPNU-IPPNU komisariat MTs Tedunan bekerja bersama-sama dengan bimbingan Bu Riza sebagai pembina ekskul Jurnalistiknya.
Kata pengantar pada edisi 57 yang ditulis Milas S mengungkapkan semangatnya bersama rekan-rekanitanya dalam membuat majalah pelajar. Dunia tulis-menulis memang asyik.
Membaca Pena Remaja juga asyik.
Ada puisi,
pantun yang sering kali berima aa aa,
tebak-tebakan yang lucu-lucu,
cerpen dengan gaya khas yang dialog antar tokoh nya lebih mudah baca karena ditulis seperti naskah drama.
Membaca Pena Remaja membuat saya semakin sadar bahwa saya sudah tua dan semakin tua. Hari terakhirku pun semakin dekat. Semoga sisa umur ini semakin manfaat. Amin.
Komentar