rumahdakwah-indonesia.blogspot.com
Sabtu, 26 Sya'ban 1436/13 Juni 2015
SELAMATKAN SATU ANAK, SELAMATKAN KEMANUSIAAN
[Ajakan Elly Risman kepada Orang Tua Cerdas Indonesia]
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Oleh: Yayasan Kita dan Buah Hati
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Marak tersebar link video yang menunjukkan adegan dewasa yang diaktori anak-anak. Anak laki-laki dalam video tersebut diperkirakan kelas 1 SD dan anak perempuannya kelas 2 atau 3 SD.
Dalam grup-grup diskusi di Facebook maupun Whatsapp pun, laporan mengenai kasus perilaku anak-anak yang beradegan dewasa terus berdatangan.
Tak perlu media massa menyiarkan, kejadian itu seakan sudah ada di lingkungan rumah kita. Bahkan bisa dikatakan hampir semua dari kita sudah tau kejadian ini.
Bagaimana tidak? Populasi gadget di Indonesia 30 juta lebih banyak dari populasi manusianya.
Jika dulu orang yang ingin melihat konten tidak patut perlu membeli majalah di ujung gang, kini pebisnis porno di internet yang memburu anak kita masuk ke dalam kamarnya, dengan layar gadget menjadi “pintu kemana saja”.
〰〰〰〰
Menurut Ayah Bunda, darimana munculnya minat anak-anak melakukan adegan tersebut? Bukankah saat kita lulus TK, kita sedang berminat menyusun kata dan menulis angka?
Otak anak masih dalam tahap meniru dan bereksplorasi. Otaknya yang belum sempurna bersambungan membuat anak melakukan sesuatu berdasarkan dorongan keinginan, bukan pemikiran apalagi pertimbangan konsekuensi.
Jadi, ketika ia melakukan adegan orang dewasa, yang ia coba dan ia tiru SUDAH PASTI berasal dari matanya: apa yang ia lihat.
Bahkan pada link video yang tersebar, jelas terdengar anak-anak itu diarahkan orang dewasa sedangkan anak-anak itu terlihat melakukannya dengan suka rela.
Ada apa ini? Mungkinkah anak-anak itu juga DIJADIKAN KOMODITI? Apakah ada yang mengambil keuntungan dari hancurnya anak-anak kita sejak usia dini?
Yang perlu kita ketahui adalah Child Pornography merupakan ‘narkoba’ level tertinggi bagi pecandunya yang sudah sakau berkali-kali. Harga jualnya paling mahal dalam bisnis mereka.
Kejadian demi kejadian terjadi bersamaan dengan pemerintah kita yang sedang berbenah. Yuk kita sebagai orangtua dan warga negara, aktif menyuarakan bahwa #IndonesiaDaruratPornografi
Ajarkan juga hal dibawah ini pada anak kita :
1⃣Jelaskan tentang aurat sejak usianya 3 tahun
Katakan padanya ada bagian tubuh yang tidak boleh terlihat oleh siapa-siapa kecuali oleh diri sendiri. Bagian tubuh itu adalah KEMALUAN.
Mengapa disebut kemaluan? Karena malu jika terlihat orang lain. Kita juga malu ketika melihat kemaluan orang lain.
Jangankan menyentuh dan disentuh, melihat pun tidak boleh. Haram hukumnya.
Ayah Bunda jelaskan pada anak kita dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, apa yang dimaksud dengan haram.
Oleh karena itu pula, Ayah Bunda harus memastikan anak kita sudah bisa membersihkan dirinya ketika buang air.
Sejak ia bisa bicara, selalu MEMINTA IJIN ketika akan memakaikan baju maupun menggantikan popoknya.
2⃣Jelaskan tentang jenis-jenis sentuhan pada balita
Ada yang disebut :
Sentuhan baik/boleh, yaitu sentuhan dari bahu ke kepala (termasuk tangan) dan dari lutut ke bawah.
Sentuhan membingungkan, yaitu sentuhan dari bahu hingga lutut yang hanya boleh disentuh Ayah, Bunda, dokter, nenek, karena kasih sayang. Jika anak merasa tidak nyaman, ia boleh marah
Sentuhan buruk/tidak boleh, yaitu sentuhan yang dilakukan pada anggota tubuh yang ditutup pakaian dalam. Bagian ini tidak boleh disentuh dan dilihat siapapun kecuali diri anak sendiri.
Ajarkan jenis-jenis sentuhan ini dengan 3 B
"Bermain, Bernyanyi, dan Bercerita".
Contoh lagu yang dapat diajarkan ada di link ini : https://soundcloud.com/semai2045/lagu-mengenal-sentuhan
3⃣Bangun dan pererat kedekatan dengan anak agar tercipta rasa berharga dalam dirinya.
Katakan padanya, anak yang berharga pandai menjaga diri. Berlian yang mahal tak sembarangan disentuh dan dilihat orang.
Dengan kedekatan, Ayah Bunda dapat memasukkan nilai-nilai yang ia perlukan untuk menjadi anak tangguh di era digital ini.
Dengan kedekatan juga anak leluasa dan terbuka terhadap apa saja yang ia alami sehari-hari.
Yakinkan anak kita bahwa Ayah Bunda cinta dan peduli serta akan melakukan apa saja untuknya.
4⃣Latihkan bagaimana mengatakan TIDAK jika ia merasa mendapat perlakuan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan orangtua. Latihkan dengan role play.
Contoh roleplay mengatakan TIDAK pada orang asing ada di link ini : https://www.youtube.com/watch?v=xS0XiOLW_Qk
5⃣Ajarkan juga pada anak bagaimana melaporkan apa yang dilihat kepada orang dewasa yang ada di dekat tempat kejadian.
6⃣TIDAK IKUT MENYEBARKAN GAMBAR MAUPUN LINK pada grup maupun media komunikasi pada orang lain DENGAN ALASAN APAPUN.
Cukup ceritakan saja apa yang kita lihat. Jika kita menyebarkan gambar maupun link, kita menjadi tidak berbeda dengan penyebar pornografi, bukan?
7⃣Jika Ayah Bunda merasa perlu memberikan gadget pada anak dengan berbagai alasan, ingat bahwa ANAK KITA MASIH PERLU PARENTAL CONTROL (pendampingan orangtua)
Mengapa? karena otaknya yang bagian menyaring informasi baik dan buruk baru mulai bersambungan.
Bahkan yang anak butuhkan adalah pemahaman bahwa ia wajib menahan pandangan karena pandangan adalah pintu gerbang apa yang ada di otak anak.
Buat kesepakatan untuk pembatasan penggunaan gadget, baik dari segi durasi perhari maupun apa saja yang boleh dilihat anak. Saat ini sudah ada aplikasi di android yang dapat memudahkan Ayah Bunda. Download secara gratis di Playstore dengan kata kunci 'kakatu' atau di www.bit.ly/kakatu
8⃣Pastikan anak kita tidak melihat pornografi dan pornoaksi dalam bentuk sehalus apapun
Menurut psikolog Victor B Cline, sekali tombol porno menyala di otak anak, selamanya ia tidak bisa dimatikan
Jika sudah tidak sengaja melihat, perbanyak input hal positif untuk menggantikan memori pornografi yang sudah terlanjur masuk.
Ajarkan padanya 'P3K' yang perlu dilakukan ketika tidak sengaja melihat, misal matikan gadget, kemudian berpindah tempat, kemudian bertaubat
〰〰〰〰〰〰〰
Mari kita selamatkan anak-anak kita yang adalah Generasi Emas Indonesia, dari bahaya pornografi, Narkoba Lewat Mata (NARKOLEMA).
Mulai dari mengasuh anak kita dengan benar dan baik. Menyelamatkan satu anak sama dengan menyelamatkan kemanusiaan
Mari berjuang bersama!
BP2A-RDI/125/1/VIII/1436
---------------------------
Follow us:
FB : Rumah Dakwah Indonesia - RDI
Twit : @RDI_rumahdakwah
Reposted by
®Rumah Dakwah Indonesia
Komentar