Langsung ke konten utama

Ekspresi CINTA ANAK-ANAK KITA

Ekspresi
CINTA ANAK-ANAK KITA

Dalam perjalanan pulang dari menghadiri acara pernikahan, Aufa anak lelaki saya yang berusia 8 tahun bertanya, “Bunda, kenapa orang itu harus menikah?”

Saya tidak tahu mengapa pertanyaan itu tiba-tiba muncul. Saya pun memberi argumen dengan bahasa anak. Aufa paham. Lanjutnya, “Tapi besok aku nggak usah menikah ya, Nda.”

Saya terheran-heran. “Aku pengen tinggal sama Bunda terus. Aku nggak mau pisah. Nanti kalau aku sudah kerja, aku mau buatin Bunda rumah yang bagus. Kalau mau pergi-pergi nanti aku yang bawa mobil. Aku anter Bunda ke kampus, ke mana-mana.”

Jawaban yang tak saya duga. “Baik Bener Aufa sama Bunda. Terima kasih ya.”

Kata Aufa lagi, “Aku kan sayang Bunda.”

Setiap anak punya cara berbeda untuk mengekspresikan cinta. Orang tua menjadi faktor penting dalam hal ini. Suatu hari seseorang bilang ke saya kalau anaknya cuek sehingga ia tidak tahu sebenarnya anaknya itu sayang atau tidak sama orang tuanya. Dia sangat berharap anaknya bisa mengungkapkan cinta dan sayang secara verbal. Tanya saya, pernahkah beliau mengungkapkan cinta pada anak secara verbal. Ia menggeleng. Itulah jawabannya. Anak-anak akan memfotocopy cara orang tua mengekspresikan cinta pada anaknya.

Setiap anak juga memiliki kesan dan cinta yang berbeda-beda pada orang tuanya. Kesan yang muncul pada setiap anak ditentukan oleh banyak hal, di antaranya sikap dan perlakuan orang tua padanya.

Setiap saat anak-anak kita berdoa, allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa, ya Allah ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.

Itulah doa yang bijak dari anak-anak. Permintaannya pada Allah agar Allah menyayangi kedua orang tuanya sebagaimana mereka menyayanginya di waktu kecil. Kata “sebagaimana” mengisyaratkan makna pas, tidak lebih dan tidak kurang.

Cinta Allah dan anak pada orang tua akan sebanding dengan apa yang telah diberikannya kepada anak-anaknya. Kalau kita hanya memberi sekilo, jangan berharap Allah dan anak memberi kita dua kilo. Kalau kita memberi berton-ton, barulah kita pantas berharap Allah dan anak akan memberi cinta yang berlimpah untuk kita. Wallahu alam bish shawab

20.06.2015
Kusmarwanti M. Idham
������������������

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Digital untuk Siswa dan Guru

Buku mata pelajaran umum tingkat MTs Buku kelas VII Buku siswa IPS Kelas VII MTK Kelas VII Semester 1 MTK Kelas VII Semester 2 PJK (Pendidikan Jasmani, olahraga dan Kesehatan) Kelas VII PKn Seni Budaya Prakarya sem 1 Prakarya sem 2 Buku Mata pelajaran umum tingkat MTs Buku pelajaran PAI untuk tingkat MTs MAPEL UMUM Kelas 8\Buku Siswa\Kelas VIII Matematika BS Sem 1.pdf https://drive.google.com/uc?id=0BxAzzxcrYq9zanloOE1uUGRjVUk&export=download Kelas 8\Buku Siswa\Kelas VIII Bahasa Inggris BS.pdf https://drive.google.com/uc?id=0BxAzzxcrYq9zTmltd2JtVFMwVDQ&export=download Kelas 8\Buku Siswa\Kelas VIII Seni Budaya BS.pdf https://drive.google.com/uc?id=0BxAzzxcrYq9zdWtEMWF0SndRdU0&export=download Kelas 8\Buku Siswa\Kelas VIII Prakarya BS Sem 2.pdf https://drive.google.com/uc?id=0BxAzzxcrYq9zRE9pQUlnWmt4QTA&export=download Kelas 8\Buku Siswa\Kelas VIII Prakarya BS Sem 1.pdf https://drive.google.com/uc?id=0BxAzzxcrYq9zMlFxNGgyLTkxdGc&export=download Kelas 8\Buku Siswa

Sapu Terbang

Hari masih pagi. Siti bangun tidur. Dia masih ingat cerita ibu tadi malam. Cerita tentang penyihir dan sapu terbang. Ya, sapu yang bisa terbang. Siti ingin naik sapu terbang. Melayang-melayang di langit. Berputar-putar di atas atap rumah. Siti berjalan ke luar kamar. Di ruang tengah, ayah sedang menyapu. Siti melihat sapu itu bergerak maju mundur. Di lantai ada kertas, bungkus permen, batang korek api, dan debu. Sampah-ampah itu dikumpulkan dengan sapu lalu didorong ke dalam sekop. Selesai menyapu, Ayah pergi ke dapur. Siti bertanya dalam hati, “Mengapa ayah tidak terbang dengan sapu itu?” Siti mengambil sapu itu. Menyeretnya ke halaman. Tangannya memegang tangkai sapu. Dia berdiri di atas rambut sapu. “Ayo terbang.” Siti berpengangan pada tangkai sapu. Kuat sekali. Dia takut jatuh. “Enak juga naik sapu”. Siti melihat langit. Dia ingin terbang ke atas sana. Tangkai sapu ditarik ke atas. “Mengapa sapu ini tidak bisa terbang tinggi? Mungkin aku harus terbang ke atas at

Mengunduh Daftar Nilai Hasil UBK dengan Moodle

  Salah satu kelebihan moodle sebagai LMS adalah membebaskan guru atau panitia tes/ujian dari tugas atau beban mengoreksi dan menilai lembar jawaban tes. CBT atau UBK dengan Moodle, tugas koreksi dan menilai sudah ditangani oleh sistem Moodle secara otomatis. Kita dapat menguduh daftar nilai peserta tes, bahkan beserta catatan respon/jawaban setiap peserta untuk masing-masing butir soal. Setelah tes/ujian/UBK selesai, kita dapat mengunduh daftar nilai pada bagian Grades. Mengunduh Daftar Nilai Moodle Langkah-langkah mengunduh daftar nilai beberapa pelajaran/ujian/course dengan format topik adalah sebagai berikut; Login sebagai admin atau teacher klik nama tes/ujian/kursus/course pada Dropdown Menu klik Klik Grades > Export   Pilih jenis file yang diinginkan; OpenDocument spreadsheet, Plain text file, Excel spreadsheet atau XML file. Saya biasanya memilih OpenDocument spreadsheet yang dapat dibuka dan diolah dengan aplikasi pengolah kata open source LibreOff