Langsung ke konten utama

Pangeran dan Putri Menikah

��Bulir Ibrah  dan Hikmah��
~Ramadhan: Rahmah, Barakah, dan Maghfirah~

Dinukil dan diselia dari "Pangeran dan Putri Menikah"
Salim A. Fillah, 2014

***

Iman tak menjamin kita untuk selalu berlimpah dan tertawa. Ia hanya memastikan lembut elusan-Nya dalam apapun dera yang menimpa. Maka sabar dan syukur adalah wahana yang akan membawa hamba, menselancari kehidupan yang berasa macam dua itu dengan iman dalam dada.Tersebab sabar dan syukur itulah, Nabi nyatakan betapa menakjubkan hidup dan ihwal orang beriman. Semua urusannya adalah kebaikan.

Sebab atas musibah dia bersabar, dan sabar itu membuatnya meraih pahala tanpa hingga, dicintai-Nya, dan dibersamai Allah di segala luka. Sebab dalam nikmat dia bersyukur, dan syukur itu membuat sang nikmat melekat, kian berganda berlipat, menenggelamkannya dalam rahmat.

***

Tapi hakikat sabar dan syukur sebenarnya satu saja. Ia adalah ungkapan iman menyambut penuh ridha akan segala kurnia-Nya, apa jua bentuknya. Maka sabar adalah sebentuk syukur dalam menyambut kurnia nikmat-Nya yang berbentuk lara, duka, nestapa, dan musibah yang niscaya. Maka syukur adalah sebentuk sabar dalam menyambut karunia musibah-Nya yang berbentuk kesenangan, kelapangan, sukaria, nan nikmat.

Lihatlah Ayyub, dia bersyukur atas segala sakit dan nestapanya, sebab Allah menggugurkan dosa dan menyisakan hati serta lisan tuk mendzikiri-Nya. Lihatlah Sulaiman, ia bersabar atas kemaharajaan jin, hewan, dan manusia. Sabar dengan bersyukur agar tak tergelincir sebagaimana Firaun.

***

Para ulama menyatakan, //sabar ada dalam empat hal: mentaati Allah, menjauhi kemaksiatan, menerima musibah, dan member samai orang benar//.Semuanya adalah juga rasa syukur pada-Nya.

Sabar dalam taat, sebab ia kadang terasa berat ibadah terasa beban, kesalehan terasa menyesakkan. Tetapi syukurlah, Allah itu dekat, Maha Mendengar bisik pinta dan lirih taubat.

Sabar dalam menjauhi maksiat, sebab ia kadang tampak menarik, kedurhakaan terlihat asyik, dan dosa-dosa terbayang cantik. Tetapi syukurlah, iman itu rasa malu pada-Nya, merasa pengawasan-Nya lebih akrab daripada urat leher kita.

Sabar dalam menghadapi musibah, sebab ia niscaya bagi iman di dada. Tetapi syukurlah, dengannya dosa gugur, derajat dinaikkan, dan beserta kesulitan selalu ada kemudahan. Sabar dalam kebersamaan dengan orang benar, sebab sering kali kawan yang tulus lebih menjengkelkan daripada musuh yang menyamar. Tetapi syukurlah, bersama mereka dalam kesalehan akan membawakan keistiqamahan, manisnya iman naungan Allah, dan mimbar-mimbar cahaya di surga yang membuat iri para Nabi dan Syuhada.

***

..Dan sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar 39: 10)

***

Sebab pahalanya diutuhkan tak terhingga, maka sabar pun sebenarnya tiada batasnya. Hanya bentuknya yang boleh disesuaikan. Maka iman menuntun takwa: ialah cerdik dan peka hati dalam memilih bentuk sabar sekaligus syukur atas segala wujud ujian cinta dari-Nya.

Takwa itu yang membawa sabar kita mendapat kejutan yang mengundang syukur, jalan keluar dari masalah dan rizki yang tak disangka-sangka. Tiap nikmat yang disyukuri juga berpeluang mengundang musibah yang harus disabari, seperti tampannya Yusuf dan cinta Yaqub padanya.

Maka, di lapis-lapis keberkahan, tak ada kata henti untuk sabar dan syukur, sebab ia adalah dua tali yang menghubungkan kita dengan-Nya; hingga hidup terasa surga sebelum surga.

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan

Jangan Marah, Ya!

Jangan Marah, Ya! Sebuah Naskah Pidato Singkat untuk siswa MI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Pertama, Marilah kita berterima kasih kepada Allah Yaitu dengan membaca Hamdalah. Alhamdu.....lillah. Terima kasih Ya. A....llah. Telah kau beri kami A....kal. Sehingga kami dapat bela...jar. Bukan kurang a... jar. Alhamdu....lillah. Kedua, Mari kita membaca sholawat. Allahumma Sholli Ala Muhammad! Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Siapakah yang ingin masuk surga? Ya. Kita semua, pasti, ingin masuk surga. LA TAGHDHOB WALAKAL JANNAH Janganlah marah, maka kamu akan masuk sur...ga. Orang yang ingin masuk surga, maka dia tidak boleh ma..... rah. Walaupun tidak naik kelas, tidak boleh ma.... rah Walaupun tidak dibelikan seragam baru tidak boleh ma.... rah Walaupu

Doa Mohon Belas Kasihan Allah

رَبِّ إِنِّىٓ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِى بِهِۦ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِى وَتَرْحَمْنِىٓ أَكُن مِّنَ ٱلْخَٰسِرِينَ Rabbi innii a'uudzu bika an as-alaka maa laysa lii bihi 'ilmun wa-illaa taghfir lii watarhamnii akun mina alkhaasiriin Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu untuk memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Kalau Engkau tidak mengampuniku, dan tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi (Hud 47) Aamiin