Langsung ke konten utama

Ramadhan di Negeri Orang (7)

Tarawih-tarawih: Memupuk Iman Menempa Mental

Sungguh sangat berat menjaga istiqamah. Termasuk dalam soal tarawih. Ramadhan baru dua belas malam, tapi sudah berbilang empat atau lima malam terlepas begitu saja tanpa menginjak karpet masjid. Padahal sejak sebelum Ramadhan saya sudah berniat, jangan melewatkan setiap kesempatan mereguk kedekatan dengan Sang Pemilik petala langit dan bumi dengan qiyamul lail. Tapi susahnya...!!

Maka saya pantas bercemburu kepada mereka yang terjaga konsistensinya. Mereka yang setiap menjelang Isya' sudah mengisi shaf-shaf terdepan di masjid-masjid. Mereka yang jauh sebelum adzan Isya' dikumandangkan langkah kakinya sudah meninggalkan pintu rumahnya menuju masjid.

Bagaimana kaki-kaki itu begitu tegar menyangga badan mendengar lantunan Al Quran sepanjang satu atau dua juz setiap malam. Satu sampai dua jam. Kekuatan apa yang ada dalam diri mereka untuk beristiqamah semacam itu?

Maka, selain puasa di siang hari itu sendiri, qiyamul lail adalah bagian lain dari Ramadhan yang bisa menjadi sarana memupuk iman dan menempa mental.

Dulu, sewaktu masih SMA, saya biasa bersilaturahim ke asrama Pondok Pesantren Hidayatullah, di sekitar Jalan Kelud Jombang. Jika hendak berkunjung, saya kerap memilih-milih jam berapa saya bisa ke sana.  Sebisa mungkin saya menghindari waktu-waktu shalat. Bukan apa-apa, saya hanya tidak ingin shalat berjamaah bersama mereka. Bukan pula karena urusan beda mazhab atau apa, tetapi saya tidak ingin mengikuti shalat mereka yang panjang-panjang. Membaca surat panjang, rukuk panjang, dan sujud pun panjang. Kapan selesainya ini shalat?

Tapi begitulah yang dilakukan oleh santri-santri pondok asuhan almarhum Ustad Abdullah Said ini. Dan rupanya penggemblengan dengan shalat menjadikan mereka santri-santri bermental tangguh.  Dengan penempaan iman lewat shalat-shalat seperti itu, kini hampir tidak ada kota di Indonesia yang terlewat tanpa ada satu cabang pondok pesantren ini. Kekuatan jaringan mereka begitu kuat.

Saya jadi mulai paham, mengapa perkembangan dakwah Islam di tanah Britania ini begitu pesat. Salah satunya adalah lewat semaraknya  masjid hingga dini hari dengan aktivitas ruhani. Dan tampak istiqamah. Inilah yang mampu menyuburkan iman dan menjadikan mental sekeras baja.

Birmingham, 29.06.15
Al Faqir Ibnu Sabil

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan

Jangan Marah, Ya!

Jangan Marah, Ya! Sebuah Naskah Pidato Singkat untuk siswa MI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Pertama, Marilah kita berterima kasih kepada Allah Yaitu dengan membaca Hamdalah. Alhamdu.....lillah. Terima kasih Ya. A....llah. Telah kau beri kami A....kal. Sehingga kami dapat bela...jar. Bukan kurang a... jar. Alhamdu....lillah. Kedua, Mari kita membaca sholawat. Allahumma Sholli Ala Muhammad! Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Siapakah yang ingin masuk surga? Ya. Kita semua, pasti, ingin masuk surga. LA TAGHDHOB WALAKAL JANNAH Janganlah marah, maka kamu akan masuk sur...ga. Orang yang ingin masuk surga, maka dia tidak boleh ma..... rah. Walaupun tidak naik kelas, tidak boleh ma.... rah Walaupun tidak dibelikan seragam baru tidak boleh ma.... rah Walaupu
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i