Minggu 1 Agustus 2004
yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa. sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan...
bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika...
yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari incaran mata kematian. aku tidak boleh takut. Aku coba mencintainya. Aku sudah menunggunya.... aku harus mengkondisikan untuk kematian yang indah. tanpa rasa sakit dan rasa takut. aku ingin bisa menikmati kematiahn..... mati smabil tersenum.... ah indahnya....
lalu apa yang harus aku lakukan untuk itu ?
yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa. sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan...
bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika...
yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari incaran mata kematian. aku tidak boleh takut. Aku coba mencintainya. Aku sudah menunggunya.... aku harus mengkondisikan untuk kematian yang indah. tanpa rasa sakit dan rasa takut. aku ingin bisa menikmati kematiahn..... mati smabil tersenum.... ah indahnya....
lalu apa yang harus aku lakukan untuk itu ?
Komentar