Langsung ke konten utama

Kenapa lebih pilih bungkus dari pada isinya?

BUNGKUS dan ISI.                                            Ust. DR. Amir Faishol Fath, MA.

��Hidup akan sangat melelahkan, sia-sia dan menjemukan bila pikiran hanya digunakan untuk mencari dan mengurus BUNGKUS-nya saja & mengabaikan serta mengacuhkan ISI-nya.
⚠ Apa itu “BUNGKUS”-nya dan apa itu “ISI”-nya?.

⚠" Rumah yang indah” hanya bungkusnya.
“Keluarga bahagia” itu isinya.
⚠“Pesta pernikahan” hanya bungkusnya.
“Sakinah, mawadah, warahmah” itu isinya.
⚠“Ranjang mewah” hanya bungkusnya.
“Tidur nyenyak” itu isinya.
⚠“Kekayaan” itu hanya bungkusnya.
“Hati yang bahagia” itu isinya.
⚠ “Makan enak” hanya bungkusnya.
“Gizi, energi, dan sehat” itu isinya.
⚠ “Kecantikan dan Ketampanan” hanya bungkusnya.
“Kepribadian dan hati” itu isinya.

⚠"Bicara” itu hanya bungkusnya.
“Amal nyata” itu isinya.
⚠"Buku” hanya bungkusnya.
“Pengetahuan” itu isinya.
⚠"Jabatan” hanya bungkusnya.
“Pengabdian dan pelayanan” itu isinya.

⚠"Kharisma” hanya bungkusnya.
“Ahlaqul karimah” itu isinya.
⚠"Hidup di dunia” itu bungkusnya.
“Hidup sesudah mati” itu isinya.
⚠ Utamakanlah ISI-nya.
Namun rawatlah BUNGKUS-nya.
⚠ Jangan memandang rendah dan hina setiap BUNGKUS yang kita terima, karena berkah tak selalu datang dari BUNGKUS kain sutera, melainkan juga datang dari BUNGKUS koran bekas.
❗❗Janganlah setengah mati mengejar apa yang tak bisa kita bawa mati.........
�� Semoga menjadikan muhasabah diri kita semua ....������

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan

Jangan Marah, Ya!

Jangan Marah, Ya! Sebuah Naskah Pidato Singkat untuk siswa MI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Pertama, Marilah kita berterima kasih kepada Allah Yaitu dengan membaca Hamdalah. Alhamdu.....lillah. Terima kasih Ya. A....llah. Telah kau beri kami A....kal. Sehingga kami dapat bela...jar. Bukan kurang a... jar. Alhamdu....lillah. Kedua, Mari kita membaca sholawat. Allahumma Sholli Ala Muhammad! Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Siapakah yang ingin masuk surga? Ya. Kita semua, pasti, ingin masuk surga. LA TAGHDHOB WALAKAL JANNAH Janganlah marah, maka kamu akan masuk sur...ga. Orang yang ingin masuk surga, maka dia tidak boleh ma..... rah. Walaupun tidak naik kelas, tidak boleh ma.... rah Walaupun tidak dibelikan seragam baru tidak boleh ma.... rah Walaupu
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i