Kemudahan Beroleh Makanan Halal
Ada beberapa keuntungan yang kami rasakan selama tinggal di lingkungan komunitas muslim. Birmingham, yang sering diklaim sebagai kota terbesar kedua setelah London, juga merupakan salah satu kota yang dihuni oleh komunitas muslim terbesar di Inggris. Ada 140an ribu muslim tinggal di kota ini, dan salah satu area muslim yang cukup gemuk adalah Perry Barr dan Aston, area di mana kami menyewa rumah. Dalam radius kira-kira satu mil dari rumah kami, ada lebih dari 25 masjid. Itu artinya, jumlah muslim yang tinggal di sekitarnya sangat berlimpah.
Salah satu keuntungan itu adalah kemudahan dalam memperoleh makanan halal. Soal ketersediaan daging halal misalnya. Selain toko-toko atau minimarket milik orang India-Pakistan-Bangladesh, supermarket milik kompani besar juga menyediakan bagian khusus daging halal.
Tetangga saya yang orang India pernah bercerita. Bapaknya tinggal di Atalanta Amerika Serikat. Mungkin karena minimnya komunitas muslim, mencari daging halal sangat sulit. Ia sendiri pedagang dan biasa "kulakan" daging dalam 90 mil perjalanan.
Hal seperti ini tidak terjadi di Birmingham.
Termasuk ketersediaan makanan halal di sekolah. Sekolah tingkat SD tempat anak kami belajar, menjamin 100 % makanan yang tersedia di sekolah adalah makanan halal. Di kantin-kantin universitas, tidak terlewatkan pula tersedia aneka sandwich halal.
Demikian pula warung-warung "fish and chips". Banyak di antaranya mencantumkan label "halal" dengan menempelkan sertifikat otorisasi halal di dinding dekat kasir.
Untuk jenis makanan kemasan yang tidak terdapat label halal, kami mempertimbangkan label "suitable for vegetarian" ataupun "vegan" yang cocok untuk konsumen muslim dengan catatan. Maksudnya, makanan yang mencantumkan label vegetarian maupun vegan terkadang mengandung alkohol.
Bagi komunitas Indonesia yang cukup banyak dan mayoritas muslim, tinggal di Birmingham merupakan berkah tersendiri. Ini benar-benar patut kami syukuri
Birmingham, 09.07.15
Al Faqir Ibnu Sabil
Komentar