# Ramadhan ke-18
PASANGAN ROMANTIS
Seorang ibu barusan bertemu dengan pasangan suami istri yang tampak sangat romantis: bajunya serasa, berjalan kompak berdua berdampingan, memanggilnya dengan sayang, dan saling ngobrol dengan tersenyum bersama. Ceritanya, terbakarlah hati si ibu ini. Ujung-ujungnya curhat tentang suaminya yang tak romantis.
Saya mencoba meyakinkan bahwa meski tak romantis tapi suami ibu ini pasti sangat baik dan sayang dengan keluarga. Karena, beliau bekerja membanting tulang dan memberi banyak fasilitas (rumah, mobil, pendidikan, dan sebagainya) untuk membahagiakan keluarganya. Kata ibu ini, "Tapi yang saya butuhkan kan bukan hanya itu to, Jeng?"
Teringatlah saya dengan cerita ibu lain tentang hadiah ulang tahun dari suaminya. Mereka bukan keluarga yang cukup berada. Bahkan, bisa dibilang sangat sederhana.
Suatu hari ibu ini mendapat kejutan dari suami, yaitu sebuah kado mungil. Sekedar tanda cinta di hari ulang tahun istrinya. Dibukalah kado itu. Sebuah coklat tak mahal. Harganya tak sampai lima ribu rupiah. Meski tanpa saling bercakap mengapa hanya itu hadiahnya, mereka tampak sangat bahagia. Keinginan suami membahagiakan istrinya bisa ditangkap dengan baik. Buahnya adalah keridhoan dan kebahagiaan.
Tampaknya kita harus berpikir untuk memberikan kejutan-kejutan yang membahagiakan seperti ini pada pasangan, tanpa harus membuat alasan kita tak punya duit. Bukan untuk meneguhkan bahwa kita pasangan romantis. Tapi, untuk menjaga kelanggengan dan keutuhan cinta dalam pernikahan kita. Wallahu alam bish shawab.
05.07.2015
Kusmarwanti Noe
Komentar