Langsung ke konten utama

Syarat Langgam Alquran

▼ Wednesday, 20 May 2015

KH Ma'ruf Amin :
Langgam Apapun Boleh asal Penuhi Syarat

Muslimedianews.com
~ Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Ma’ruf Amin, mengungkapkan penggunaan langgam-langgam apapun tidak masalah selama tajwidnya benar. Alquran tidak mengatur lagu yang digunakan, melainkan hanya mengatur tajwid dan makharijul hurufnya. “Kita dari MUI tidak membuat pernyataan apa-apa. Tapi secara pribadi, saya melihat sepanjang bacaannya itu benar, menurut saya pribadi tidak ada masalah kalau hanya soal lagu saja,” ujar KH. Ma’ruf Amin kepada Republika, Selasa (19/5). Ma’ruf  menambahkan, bacaannya benar itu berarti tajwidnya benar, makhrajnya benar, dan tidak ada bunyi huruf yang berubah yang bisa membuat pengertiannya menjadi berbeda. ''Kalau ada tajwid yang salah, maka kesalahnya bukan pada langgamnya, tapi pada bacaannya,'' kata kiyai Ma'ruf menjelaskan. Ia melanjutkan, siapapun, lagu apapun, kalau tajwidnya salah hukumnya tidak boleh. Karena yang penting itu seluruh bacaannya, tata aturannya benar. Menurut Kiyai Ma’ruf Amin, tidak masalah muncul langgam-langgam yang lain, asalkan syarat-syaratnya tetap dipenuhi. “Alquran itu kan tidak ada lagunya harus seperti apa, yang ada aturannya itu bacaannya, makhrajnya, panjang pendeknya, tapi kalau lagunya tidak ada. Saya pernah dengar orang India baca Alquran itu, nada-nada gurindam India-nya itu ada,” ujarnya. Pro-kontra penggunaan langgam Jawa dalam membaca Alquran muncul sejak Peringatan Isra’ Mi’raj di Istana Negara, Jumat (15/5) lalu. Sejumlah pakar dan ulama mengkritik penggunaan langgam Jawa tersebut, namun sebagian yang lain memperbolehkan selama tidak melanggar kaidah tajwid.

sumber via republika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan

Jangan Marah, Ya!

Jangan Marah, Ya! Sebuah Naskah Pidato Singkat untuk siswa MI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Pertama, Marilah kita berterima kasih kepada Allah Yaitu dengan membaca Hamdalah. Alhamdu.....lillah. Terima kasih Ya. A....llah. Telah kau beri kami A....kal. Sehingga kami dapat bela...jar. Bukan kurang a... jar. Alhamdu....lillah. Kedua, Mari kita membaca sholawat. Allahumma Sholli Ala Muhammad! Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Siapakah yang ingin masuk surga? Ya. Kita semua, pasti, ingin masuk surga. LA TAGHDHOB WALAKAL JANNAH Janganlah marah, maka kamu akan masuk sur...ga. Orang yang ingin masuk surga, maka dia tidak boleh ma..... rah. Walaupun tidak naik kelas, tidak boleh ma.... rah Walaupun tidak dibelikan seragam baru tidak boleh ma.... rah Walaupu

Doa Mohon Belas Kasihan Allah

رَبِّ إِنِّىٓ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِى بِهِۦ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِى وَتَرْحَمْنِىٓ أَكُن مِّنَ ٱلْخَٰسِرِينَ Rabbi innii a'uudzu bika an as-alaka maa laysa lii bihi 'ilmun wa-illaa taghfir lii watarhamnii akun mina alkhaasiriin Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu untuk memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Kalau Engkau tidak mengampuniku, dan tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi (Hud 47) Aamiin