Arka'a Ahmad Agin menulis:
Puisi Sang Penambal Jalan Raya
Sang Penambal Jalan Raya
Karya Arka'a
Dia bukan juragan...!
Bukan pula pemilik kekuasaan
Hari-hari bekerja serabutan
Menarik becak berharap ada pelanggan
Tanpa ada kepastian berapa yang didapatkan
Abdul Syukur namanya
Penarik becak dari Surabaya
Sudah tua renta
Tapi pekerjaan sangat mulia
Di sebut Sang penambal jalan raya
Ini memang aneh tapi nyata
Dia bukan pejabat negara
Namun berhati mulia
Dimana ada jalan berlubang menganga
Tanpa menunggu lama
Abdul syukur langsung menambal tanpa banyak bertanya
Awalnya banyak orang heran kepadanya
Tidak sedikit yang menyebut dia gila
Meskipun kita tahu sama-sama
Berharap pemerintah kapan selesainya
Memang sih Abdul Syukur tak pernah berharap apa-apa
Namun Tuhan ingin membuka mata kita
Berbuat baik itu memang berat awalnya
Namun pasti akan ada balasan sepantasnya
Manfaat bagi manusia terasa Tuhan pun akan beri Pahala
Hai anak bangsa...!
Malu kita rasanya
Abdul syukur telah mengajarkan kita
Untuk berbuat kebaikan tak perlu menjadi pejabat negara
Tak perlu juga menjadi seorang sarjana
Karena itulah maksud Tuhan menghadirkan kita di dunia. (A3)
Komentar