Inilah Tiga Bulan yang Dimuliakan Allah
Sumber: NU Online (Sabtu, 30/05/2015 17:19)
Habib Ahmad Jamal Bin Toha Baagil mengemukakan, dalam setahun ada tiga bulan yang dimuliakan Allah SWT. Tiga bulan ini merupakan satu paket yakni Rajab, Syakban dan Ramadhan.
Ia menyampaikan hal itu pada Maulid dan Taushiyah yang diadakan Pesantren At Taqiy desa Kalipucang Kulon kecamatan Welahan kabupaten Jepara, Kamis (28/5) malam.
Menurut pengasuh pesantren Anwarut Taufiq Malang, Jawa Timur, Rajab merupakan bulan untuk memperbanyak istighfar. Mengenai fadhilah istighfar pada zaman sahabat Umar ada seseorang yang berkonsultasi karena di kampungnya dilanda kemarau berkepanjangan. Kemudian Umar memberikan amalan agar turun hujan dengan memperbanyak istighfar.
Sahabat lain bertanya karena saat mencari rezeki susah payah. Umar pun memberi resep yang sama dengan memperbanyak istighfar. Begitu pula saat seorang fulanah berkonsultasi tentang dirinya yang belum punya anak juga dianjurkan membaca istighfar.
“Kenapa resepnya sama karena sebagaimana yang diterangkan dalam Al Qur’an ketiga problem tersebut jawabannya ialah dengan membaca banyak istighfar,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan contoh fadlihah istighfar lain. Seorang habbas, penjual roti berhasil menyelamatkan Imam Ahmad bin Hanbal saat menyamar menjadi rakyat jelata dan hendak diusir takmir masjid.
Kemudian diistirahatkanlah Imam Ahmad di kediamannnya. Saat bercakap-cakap mulutnya si habbas selalu komat-kamit. Ternyata telusur punya telusur ia tidak pernah berhenti membaca istighfar.
Sesuai yang dijanjikan Tuhan barang siapa mendawamkan membaca istighfar semua keinginannya terkabul. Tetapi saat itu ada keinginannya yang belum terkabul yakni bertemu Imam Ahmad bin Hanbal. Setelah bercerita akhirnya Imam Ahmad mengaku bahwa orang yang ditolongnya ialah orang yang hendak ditemuinya.
Bulan kedua yang dimuliakan Allah yakni bulan syakban. Syakban sebut Habib Jamal merupakan bulan shalawat. Shalawat yang diwajibkan tambahnya saat menunaikan shalat yakni saat membaca tasahud. Sedangkan shalawat yang lainnya hukumnya sunnah. “Jadi jangan sampai kebalik. Rajin shalawatan tetapi shalatnya ditinggalkan,” imbaunya.
Jika demikian Habib asal Malang ini mengibaratkan orang yang mengenakan serban tetapi hanya mengenakan celana dalam. Sedangkan Ramadan merupakan bulan turunnya Al Qur’an. Karena itu di bulan ini ia mengajak agar jamaah memperbanyak mendaras Al Qur’an.
Selain Habib Ahmad dalam kesempatan itu juga rawuh Hj. Sinta Nuriyah Wahid, istri KH Abdurrahman Wahid. (Syaiful Mustaqim/Abdullah Alawi)
Komentar