Langsung ke konten utama

PBNU: Langgam Al-Quran Bertali Erat dengan Budaya

PBNU: Langgam Al-Quran Bertali Erat dengan Budaya
(Kamis, 21/05/2015 05:03)

Jakarta, NU Online Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F Mas’udi menyebut ketepatan makhraj, tajwid, dan penghormatan atas ayat-ayat suci sebagai ketentuan dasar dalam membaca Al-Quran. Sementara varian irama lagu dalam membaca Al-Quran sendiri, menurutnya, lebih luas daripada langgam yang sudah populer di kalangan ahli qiro’ah. “Langgam itu soal budaya dan bukan barang haram di dalam Islam,” kata Kiai Masdar kepada NU Online di Jakarta, Selasa (19/5) sore. Lebih lanjut Kiai Masdar mengatakan, salah satu fakta budaya ialah bahasa. Kenapa kalimah Al-Quran hadir dalam bahasa Arab? Karena Allah menghormati budaya Arab. Prinsipnya, bi lisani qoumihim (Menyampaikan dengan bahasa kaum para rasulullah). “Adapun kalamullah sendiri itu bi la harfin wa la shoutin (tanpa huruf dan suara), bukan dalam bahasa Arab atau bahasa bangsa apapun. Tetapi ketika berkomunikasi dengan bangsa Arab, tentu saja kemudian wahyu itu hadir dalam bahasa Arab,” terang kiai Masdar. Dulu kitab-kitab suci pernah berbahasa Ibrani karena yang dikhithabnya komunitas Ibrani, Kiai Masdar menyebut salah satu contoh. Setiap bahasa itu mengandung sentuhan Ilahi, bukan hanya Arab, Ibrani atau bahasa tertentu. Karena, wa 'allama 'adamal asma'a kullaha (Allah mengajari Nabi Adam nama-nama semua benda) ini modal dasar dari bahasa. Kita menyebut “batu”, “langit”, “bumi”, dan seterusnya, secara lahiriyah memang kreasi budaya. Tetapi di belakang itu, Allah SWT Yang Maha Bicara karena sifat-Nya itu mutakallimun. Bayangkan kalau wahyu diturunkan di Jawa, untuk nabi Jawa, umat Jawa, tentu hadir dalam bahasa Jawa. Kalau turun di Jepang, tentu wahyu itu berbahasa Jepang, Kiai Masdar menambahkan. Karena normanya itu bi lisani qoumihim, bukan bi lisanil Arab. Jadi, semua bahasa itu baik dan mulia. “Apalagi hanya soal langgam?” kata Kiai Masdar menanggapi kontroversi pembacaan Al-Quran dengan langgam Jawa di Istana Negara pada Jumat (15/5) malam. (Alhafiz K) Lihat Komentar Artikel terkait: PERGURUAN TINGGI NU Universitas Islam Jember Sabet Juara 1 LKTI Biologi Se-Jatim (Kamis, 21/05/2015 10:01) Filosofi Laut Menurut Habib Luthfi (Kamis, 21/05/2015 07:02) Mari Berguru Islam Nusantara dari KH Saifuddin Zuhri (Rabu, 20/05/2015 23:00) SEMINAR LPBINU Ini Konsep Tata Kelola Air Menurut Ketua MK (Rabu, 20/05/2015 20:01) JELANG MUKTAMAR KE-33 NU Di Muktamar, Pemikiran Konstruktif Diperlukan untuk Kemajuan NU (Rabu, 20/05/2015 16:30) Mahasiswa Islam Nusantara STAINU Jakarta Soal Qiro’at Langgam Jawa (Rabu, 20/05/2015 10:01) PBNU: Al-Quran Boleh Dibaca Dengan Langgam Apapun Asal Jaga Kaidah (Selasa, 19/05/2015 16:07)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan

Jangan Marah, Ya!

Jangan Marah, Ya! Sebuah Naskah Pidato Singkat untuk siswa MI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Pertama, Marilah kita berterima kasih kepada Allah Yaitu dengan membaca Hamdalah. Alhamdu.....lillah. Terima kasih Ya. A....llah. Telah kau beri kami A....kal. Sehingga kami dapat bela...jar. Bukan kurang a... jar. Alhamdu....lillah. Kedua, Mari kita membaca sholawat. Allahumma Sholli Ala Muhammad! Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Siapakah yang ingin masuk surga? Ya. Kita semua, pasti, ingin masuk surga. LA TAGHDHOB WALAKAL JANNAH Janganlah marah, maka kamu akan masuk sur...ga. Orang yang ingin masuk surga, maka dia tidak boleh ma..... rah. Walaupun tidak naik kelas, tidak boleh ma.... rah Walaupun tidak dibelikan seragam baru tidak boleh ma.... rah Walaupu

Doa Mohon Belas Kasihan Allah

رَبِّ إِنِّىٓ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِى بِهِۦ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِى وَتَرْحَمْنِىٓ أَكُن مِّنَ ٱلْخَٰسِرِينَ Rabbi innii a'uudzu bika an as-alaka maa laysa lii bihi 'ilmun wa-illaa taghfir lii watarhamnii akun mina alkhaasiriin Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu untuk memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Kalau Engkau tidak mengampuniku, dan tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi (Hud 47) Aamiin