Buku
dan Sebungkus Dusta
Unsur utama penentu kualitas buku adalah
penulis. Buku yang baik tentu dilahirkan oleh penulis yang
benar-benar mengusai bidang yang ditulisnya. Akan tetapi tulisan yang
baik perlu dikemas dengan baik sehingga menjadi sebuah buku yang enak
dibaca. Tulisan yang baik bila dikemas dengan tata-letak dan cetakan
yang parah juga dapat menyebabkan tulisan tersebut tidak tersentuh
oleh calon pem8baca karena kalah menarik dengan buku-buku yang lain.
Sebagai
konsumen, pembaca buku membutuhkan buku yang sesuai dengan minat dan
kebutuhannya. Karena jumlah judul buku terus bertambah maka pembaca
membutuhkan informasi tentang buku. Oleh karena itu penerbit perlu
melakukan kegiatan sosialisasi atau promosi agar informasi tentang
buku-buku yang diterbitkan dapat diketahui para calon pembaca.
Kegiatan sosialisasi dan promosi buku dapat dilakukan dengan
penerbitan katalog, buletin, poster, atau melalui kegiatan bedah
buku, seminar dan lain sebagainya.
Bila
Penulis dan Penerbit Berdusta
Dengan
dukungan peralatan teknologi informasi seperti komputer dan
tekonologi percetakan yang semakin canggih, penerbit dapat membuat
menata sebuah tulisan sedemikian rupa sehingga menarik. Sungguh
sangat disayangkan bila seorang penulis berdusta dengan meyakinkan
kepada penerbit dengan mengutarakan berbagai kelebihan tulisannya
yangsebenarnya tidak layak terbit. Lebih parah lagi bila penerbit
yang sudah mengetahui bahwa sebuah tulisan tidak layak terbit tapi
tetap menerbitkannya tapi dengan mengemas sedemikian rupa sehingga
menjadi sebuah buku yang seolah-olah benar-benar penting untuk
dibaca. Kedustaan ini dilakukan dengan 'memaksa seorang tokoh' untuk
memberikan kata pengantar, desain sampul yang menyesatkan, membayar
media massa untuk memuat berita, ulasan, atau resensi,
menyelenggarakan bedah buku dan sejenisnya yang sekedar untuk
mendongkrak popularitas penulis dan bukunya.
Model
penjualan buku dalam bungkus plastik sebenarnya juga sangat merugikan
para pembaca yang tidak bisa membaca sebagaian isi buku sebelum
membelinya. Membeli buku dengan cara seperti ini seperti membeli
kucing di dalam karung. Saya jadi teringat seorang teman saya yang
membeli buku dengan judul Dian Sastro for Prsesident. Ketika membuka
dan mulai membaca buku yang cantik itu, dia langsung melempar buku
tersebut sambil memaki-maki. Dia sangat tidak menyagka bahwa buku
tersebut adalah kumpulan puisi. Mungkin ini hanya kecelakaan karena
mungkin penerbit buku ini tidak bermaksud menipu para calon pembaca.
Wahai
para penulis dan penerbit, janganlah berdusta. Dusta itu dosa. :)
Komentar