Langsung ke konten utama

Mensiasati Program Hafalan

Metode hafalan merupakan salah metode pembelajaran klasik yang sudah terbukti dapat menanamkan ingatan murid pada berbagai materi pelajaran. Misalnya hafalan tasrifan shorof, hafalan kaidah i'lal, hafalan hadits dan surat Alquran, hafalan kosa kata, hafalan daftar perkalian, hafalan nama ibu kota, hafalan dasa dharma pramuka dan lain sebagainua.

Akan tetapi program hafalan kadang malah menjadi momok bagi sebagian murid. Apalagi bagi murid milenial.

Saya jadi teringat pesan pak Doktor Nasuha. "Jangan paksa murid menghafal tapi jadikan mereka hafal," begitu kira-kira pesan dosen MPI UNISNU Jepara ini.

Kita dapat mensiasati program hafalan dengan program pembiasaan. Bila setiap pagi murid diajak membaca nadham Asmaul Husna, tentu sebagian besar murid hafal nadham Asmaul Husna. Contoh ini dapat kita terapkan pada materi pelajaran yang perlu dihafal murid.

Program hafalan tasrifan dapat diganti dengan dengan program membaca berasama tasrifan sebelum pelajaran short.

Program hafalan kosakata bahasa Arab dapat diganti atau dibantu dengan program pembiasaan melantunkan syi'ir Ro'sun Sirah secara bersama-sama sebelum atau sesudah pelajaran Bahasa Arab.

Program hafalan perkalian dapat diganti dengan program pembiasaan membaca daftar perkalian secara bersama-sama sebelum pejaran Matematika. Begitu juga denga program-program hafalan yang lain.

Agar hasilnya lebih maksimal, program hafalan melalui pembiasaan pelafalan bersama-sama dipimpin oleh murid secara bergantian.

Hafalan bukanlah satu-satunya metode. Begitu juga dengan pembiasaan. Kita dapat memilih metode yang sesuai.

Semoga bermanfaat.

Tedunan, 26 Januari 2020
Faiq Aminuddin
Pelayan pelajar Irsyaduth Thullab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i

Jangan Marah, Ya!

Jangan Marah, Ya! Sebuah Naskah Pidato Singkat untuk siswa MI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Pertama, Marilah kita berterima kasih kepada Allah Yaitu dengan membaca Hamdalah. Alhamdu.....lillah. Terima kasih Ya. A....llah. Telah kau beri kami A....kal. Sehingga kami dapat bela...jar. Bukan kurang a... jar. Alhamdu....lillah. Kedua, Mari kita membaca sholawat. Allahumma Sholli Ala Muhammad! Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Siapakah yang ingin masuk surga? Ya. Kita semua, pasti, ingin masuk surga. LA TAGHDHOB WALAKAL JANNAH Janganlah marah, maka kamu akan masuk sur...ga. Orang yang ingin masuk surga, maka dia tidak boleh ma..... rah. Walaupun tidak naik kelas, tidak boleh ma.... rah Walaupun tidak dibelikan seragam baru tidak boleh ma.... rah Walaupu