Sengaja kusiapakan receh untukp para pengamen bus sepanjang perjalanan, walau pernah ada yang bilang tidak baik memberi uang para pengamen. Sebenarnya mereka bisa kerja yang lain, toh secara fisik mereka tidak cacat. Benar tapi kita semua tahu, cari kerja sangat susah, cari uang sulit, aku merasa dilimpahi banyak keberentungan hingga masih bisa cari uang tanpa harus ngamen (yang lebih mirip seperti ngemis) maka aku merasa harus rela menyisihkan seratus dua ratus buat mereka. tapi tidak buat mereka yang menyodorkan kotak amal atas nama pembangunan mushola, masjid, atau yayasan. Aku sangat ragu dengan mereka yang membawa kotak amal ke dalam bus itu. Aku sangat curiga. Paling mereka bukanlah panita pencari dana untuk pembangunan tempat ibadah. Aku tidak suka dengan kepura-puraan. Aku tidak suka ditipu. Kalaupun mereka benar-benar sedang cari dana buat bangun masjid, aku yakin mereka hanya mau membuat masjidnya yang sudah jadi lebih mewah. Aku tidak suka orang-orang mengemis sampai ke bus-bus untuk membangun masjidnya di pelosok sana.
walau begitu kadang aku masukkan juga recehan ke kotak amal itu. dan kadang aku tidak mau memberi pengamen yang kulihat setengah memaksa.
Wah jan. golek duit suah tenan.
semoga aku tidak akan ingkar walau terserang lapar
walau begitu kadang aku masukkan juga recehan ke kotak amal itu. dan kadang aku tidak mau memberi pengamen yang kulihat setengah memaksa.
Wah jan. golek duit suah tenan.
semoga aku tidak akan ingkar walau terserang lapar
Komentar