Suatu malam yang masih muda. Di Pendopo Insist.
Malam jumat. Entah jum at apa. teman-teman on/off rapat. Entah kenapa aku jadi ingin mengisahkan rapat itu. Banyak hal yang hampir selalu terjadi saat rapat-rapat yang pernah aku ikuti di AKY.
Pertama pasti molor.
Kedua ada acara pesen minuman kadang bahkan ada yang rapat sambil makan mi rebus lengkap dengan telur ayamnya. Asyik kan.
Ketiga kadang rapat menjadi forum keluh-kesah..
Keempat spidol yang digunakan menulis di white bord tidak memuaskan.
Malam ini, 11 desember 2003. Kami merencanakan perubahan model produksi ON/OFF. Untuk edisi depan kami akan membeli kertas sendiri. Ya beli kertas plano 100 gram di toko pembantu sekaligus dipotongin menjadi ukuran A-3. Katanya pihak toko mau mengantar sampai sini. Kita juga bisa beli ke saudaranya Fembri. Mungkin harganya bisa lebih murah. Kata Mumu Harga plano Rp. 335. Untuk sekali terbit kita cukup beli 4 plano itupun sudah sisa 3 rim. Jadi untuk 3 edisi kita hanya butuh 8 plano. Adapun paper plate kita bikin di Jendela dengan harga Rp.4.000 per halaman ukuran A-4. Film bikin di Spektrum, biayanya kira 60-70/ cm, jadi kira-kira habis Rp. 100.000. Untuk urusan cetak dan jilid kita akan langganan di Ash-shaf. Dengan begini diharapkan ON/OFF bisa lebih hemat ongkos produksinya sehingga memungkinkan untuk menambah halaman dan atau menambah oplah.
Masalah distribusi. Kita perlu menjaga komunikasi dengan distro luar kota. Komunikasi tidak hanya sebatas urusan jual beli ON/OFF. Sistematika retur perlu diperjelas. Administrasi perlu dibenahi dan dirapikan.
Sebelumnya teman-teman maki-maki karena leaflet beasiswa sastra tidak memuaskan. Warnanya tidak sesuai pesanan. harganya kok mahal, masa minta satu setengah juta. ada yang curiga kertasnya bukan 100 gr.
besok pagi (12 Des 03) Mumu, Astrid dan Faiz berangkat ke Racitan bersama teman-teman Read dan pak Amir.
Komentar