Langsung ke konten utama

Puisi Negeri Tanpa Kyai

Negeri Tanpa Kyai
Karya Arka'a

Kyai...
Ada apa ini..
Pondok pesantren kita ramai sekali..
Sebelumya tidak seperti ini..
Kecuali hanya mengaji sorogan kitab kuning yang dipenuhi santri..

Kyai..
Ada apa ini..
Pondok pesantren kita ramai sekali..
Jamaah datang dari seluruh pelosok negeri..
Dengan wajah sumringah penuh seri..
Oh..aku tahu kali ini..
Mereka datang untuk memilih pimpinan organisasi para ulama ya pak kyai..

Kyai..
Ada apa ini..
Wajah sumringah berseri tiba-tiba ribut sekali..
Saling adu argumentasi..
Bahkan emosi mulai diluar kendali..
Oh..aku tahu kegaduhan telah terjadi..
Rupanya selisih paham soal persyaratan kelayakan siapa yang pantas pimpin para ulama negeri ini nanti..

Kyai..
Kini telah terpilih pimpinan organisasi...
Yang akan mengkonsolidasi kekuatan ulama dan santri negeri ini..
Tapi mengapa masih ada yang belum bersatu hati..
Oh..aku tahu ternyata ada yang merasa kurang puas soal mekanisme pemilihan pimpinan ulama tadi.. 

Kyai..
Aku hanya mengingatkan seluruh ulama dan santri negeri ini..
Jangan sampai semua lupa diri..
Para pendiri organisasi tak berbicara kekuasaan sama sekali..
Organisasi hanya sebagai sarana menyatukan kekuatan dakwah islami..
Menegakkan amar makruf nahi munkar sesuai perintah Ilahi..

Kyai..
Apa sih yang kita cari?
Jadi janganlah berpecah belah hanya soal organisasi..
Supaya kita tidak malu dengan ummat nasrani dan Yahudi..

Kyai..
Ada yang paling aku takuti kalau para ulama berkelahi..
Ummat tidak percaya lagi dengan alim ulama negeri ini..
Sehingga negeri ini tanpa kyai..

Negeri tanpa kyai..???
Lalu siapa yang akan mengajarkan aku mengaji..???
Aku takut azab Allah pak kyai..(A3)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan

Jangan Marah, Ya!

Jangan Marah, Ya! Sebuah Naskah Pidato Singkat untuk siswa MI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Pertama, Marilah kita berterima kasih kepada Allah Yaitu dengan membaca Hamdalah. Alhamdu.....lillah. Terima kasih Ya. A....llah. Telah kau beri kami A....kal. Sehingga kami dapat bela...jar. Bukan kurang a... jar. Alhamdu....lillah. Kedua, Mari kita membaca sholawat. Allahumma Sholli Ala Muhammad! Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Siapakah yang ingin masuk surga? Ya. Kita semua, pasti, ingin masuk surga. LA TAGHDHOB WALAKAL JANNAH Janganlah marah, maka kamu akan masuk sur...ga. Orang yang ingin masuk surga, maka dia tidak boleh ma..... rah. Walaupun tidak naik kelas, tidak boleh ma.... rah Walaupun tidak dibelikan seragam baru tidak boleh ma.... rah Walaupu
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i