Langsung ke konten utama

MAKIN TINGGI, MAKIN TAMPAK KECIL.

MAKIN TINGGI, MAKIN TAMPAK KECIL.  
Anakku, makin tinggi, makin tampak kecil. Bila kau naik makin tinggi, maka apapun yang ada di bawah akan tampak makin kecil.  

Makin tinggi hatimu terbang menuju Alloh, maka dunia akan tampak makin kecil dalam pandanganmu.
Dunia akan lebih mudah engkau taklukan.
Makin tinggi engkau naik ke gedung bertingkat, maka yang di bawah akan tampak makin kecil.
Makin tinggi engkau terbang pakai pesawat, maka yang di bawah akan tampak makin kecil sekali.
Makin tinggi engkau terbang meninggalkan bumi, maka bumi akan tampak makin kecil.   Makin tinggi engkau terbang menuju Alloh, maka dunia ini akan tampak makin kecil.
Makin tinggi engkau terbang menuju Alloh, maka dunia ini akan mudah ditaklukan.
Makin tinggi engkau terbang menuju Alloh, mk dunia seisinya akan siap melayanimu.  
Di saat tubuhmu larut dalam nikmat ibadah. Dunia seisinya akan tergila-gila padamu.
Di saat pikiranmu larut dalam nikmat zikir. Dunia seisinya akan mengejarmu.
Di saat hatimu larut dalam nikmat cinta Ilahi. Dunia seisinya akan patuh pada perintahmu.  

Renungan:
Para kekasih Alloh, dirinya fokus pada Alloh. Dunia seisinya nyaris tak menyentuh hatinya. Emas di tangan atau tanah di tangan, akan sama saja. Lembaran uang di tangan atau lembaran kertas di tangan, akan sama saja. Harta datang menghampiri atau harta pergi meninggalkan, akan sama saja. Di saat itulah dunia seisinya akan patuh melayani mereka.

Kiriman Mas Dadang Tea

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan

Jangan Marah, Ya!

Jangan Marah, Ya! Sebuah Naskah Pidato Singkat untuk siswa MI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Pertama, Marilah kita berterima kasih kepada Allah Yaitu dengan membaca Hamdalah. Alhamdu.....lillah. Terima kasih Ya. A....llah. Telah kau beri kami A....kal. Sehingga kami dapat bela...jar. Bukan kurang a... jar. Alhamdu....lillah. Kedua, Mari kita membaca sholawat. Allahumma Sholli Ala Muhammad! Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Siapakah yang ingin masuk surga? Ya. Kita semua, pasti, ingin masuk surga. LA TAGHDHOB WALAKAL JANNAH Janganlah marah, maka kamu akan masuk sur...ga. Orang yang ingin masuk surga, maka dia tidak boleh ma..... rah. Walaupun tidak naik kelas, tidak boleh ma.... rah Walaupun tidak dibelikan seragam baru tidak boleh ma.... rah Walaupu
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i