Kekerasan dan Pembagian Rombongan Belajar Berbasis Gender Blog Faiq Aminuddin Bila jumlah murid dalam satu kelas lebih dari 30, maka murid dibagi menjadi dua rombongan belajar. Pada prakteknya, ada beberapa model pembagian rombongan belajar. Sebagian madrasah mengelompokkan murid berdasarkan prestasi atau kompetensinya. Sebagian madrasah yang lain mengelompokkan murid menjadi rombongan belajar putra dan rombongan belajar putri. Apakah pembagian murid berdasarkan jenis kelamin seperti ini sudah tepat atau malah dapat menyebabkan kekerasan berbasis gender? Dasar utama pembagian rombongan belajar putra dan putri di beberapa madrasah tentu saja ajaran atau syariat Islam yang memerintah untuk menghindari percampuran antara laki-laki dan perempuan dewasa yang bukan mahrom. Pemisahan antara murid putra dan putri ternyata tidak hanya ada di pesantren dan madrasah saja tetapi juga di dunia kepramukaan. Secara prinsip pemisahan murid laki-laki dan perempuan dalam kelas yang berbeda ...
Ingin kurangkai beberapa kata untuk berbagi pengalaman kepada Anda