Langsung ke konten utama

Nilai UAS 1 TP 2106/2107 TIK 7B

Nilai UAS 1 TP 2106/2107 TIK 7B 

Mapel TIK

No Absen Nama Siswa Nilai PG Nilai Uraian Nilai UAS
1 Abdur Rokhman Shofi 31 23 54
2 Ahmad Ishaq Jauhari 36 26 62
3 Ahmad Nasrullah 46 30 76
4 Ahmad Nizar Abdullah 28 19 47
5 Ahmad Nur Arif 43 27 70
6 Andika Fajar Kurniawan 38 24 62
7 Ari Iqbal Hamami 49 26 75
8 Marwan Ali 41 26 67
9 Muhammad Suwardi Idris 38 26 64
10 Muhammad Thohir 32 26 58
11 Muhammad Yusuf Irfani 49 30 79
12 Musabik Maksum 35 19 54
13 Nova Raya Pratama 29 15 44
14 Nur Rohim 22 24 46
15 Sadatul Fudolak 24 17 41
16 Shoka Muhammad Mufrikhun 39 22 61
17 Shokhikhul Huda 29 17 46
18 Umar Faruq 39 25 64
19 Wahyu Nugroho 38 20 58

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i