Langsung ke konten utama

Tombo Loro Ati

Tombo Loro Ati

Pada suatu hari, di Masjid Giri Kusumo terdengar pujian dari seorang kakek tua. Hari itu adalah hari kelima Sulukan. Mendengar pujian itu, beberapa jama'ah terlihat meneteskan air mata. Maka banyak orang yang merasa ingin membaca syiiran itu.
Ini dia syiiran yang dilagukan dengan lagu tombo ati 
Bismillahirrochmaanirrochiiim.

Tombo ati..... iku liimo sak wernane (obat hati ada 5)
Moco qur’an angen2 sak maknaneeee (baca Alquran, meresapi maknanya)
Loro sholat , dzikir wengi ingkang suuweee (kedua, sholat, dzikir malam yang lama)
Telu ngoosoongake weteng beno luweee (ketiga, mengosongkan perut agar lapar)
Papat kyai ngalim pinter kumpuulaane (Keempat, kyai alim pinter, kumpulannya)
Limo ajek sholat jamaah bendhinaneee (Kelima, selalu sholat jamaah setiap hari)
Limo iku lamun wis biso nglakooni (lima hal tersebut, bila bisa melakukan)
Insyaa allah gusti allaah ngijaabaahii (insya Allah, gusti Allah mengabulkan)
Ati loro ora mikiiir ngibadaaheee (hati yang sakit tidak memikirkan ibadah)
Sing di piikir mung nurut howo nefsuune (yang dipikir hanya menuruti hawa nafsu)
Syetan mbujuk kang supoyo dadi kancaane (Syetan membujuk supaya supaya menjadi temannya)
Di jak bareng mlebu neroko panggonaneee (diajak masuk neraka, tempatnya)
.;
Duso kulooo, kados weedhii wilangaane (dosaku, seperti pasir, jumlahnya)
Ya allaah gusti ... kulo nyuwun ... ngapurooone (ya Allah gusti, saya mohon ampun)
Ayo dulur nuli podo tandang shoolaat (Mari, Saudaraku, melakukan sholat)
Kanggo sangu urip besok ono aheeraat (Untuk bekal hidup di akhirat)
Ayo dulur ojo mung mangan lan tuuuruuu (Mari, Saudaraku, jangan hanya makan dan tidur)
Limang wektu kudu nyembah bendaraamu (5 waktu harus menyembah tuanmu)

Semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i