Langsung ke konten utama

Tak Usahlah

Tak Usahlah berkeinginan untuk memiliki kefahaman matang terhadap Al-Qur'an dan Al-Hadist seperti yang dimiliki oleh Prof.Dr. Muhammad Quraish Shihab, MA, karena kau hanya akan dituduh sebagai penganut Syiah.

Tak Usahlah Bercita-cita memiliki keluasan ilmu dan kelembutan tutur kata seperti yang dimiliki oleh KH.MUSTOFA BISRI, karena kau hanya akan dicap sebagai kaum liberal.

Tak Usahlah beragan-angan untuk memiliki keluasan ilmu Balaghah, dan Mantiq seperti DR. KH.Said Aqil Siradj, karena kau hanya akan dituduh antek Syiah, Liberal, dan Sekuler.

Tak Usahlah meminta kepada Tuhan agar kau dijadikan orang yang ma'rifat seperti anugerah yang diperoleh KH.Abdurrahman Wahid, karena kau hanya akan dicap sebagai manusia sesat dan antek yahudi.

Tak usahlah engkau pandai dan hebat soal fiqih hadist seperti kh Sahal Mahfudz /salah satu sesepuh NU dan ulama sepuh no 1 di mui.karena engkau akan di tuduh liberal dan melindungi syiah.

Tak usahlah kau belajar berfikir kritis menanggapi dogma-dogma agama dan giat menyerukan sains seperti Dawkins dan Hawking, karena kau hanya akan dicap sebagai Atheist.

Bertakbirlah sekencang-kencangnya di sepanjang kerumunan, maka kau akan dianggap sebagai kekasih Tuhan.

Berjubahlah dan bersopanlah dalam berbusana, monopolilah syurga, dan tuduhlah kafir kepada sesama, maka kau akan dianggap sebagai ahli agama...

# Lek KH. Marzuqi Mustamar, malang#

#gagalpaham

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i