Langsung ke konten utama

Mengapa Mereka Begitu?

Mengapa Mereka Begitu?

Seorg dokter bergegas masuk ke dalam ruang operasi.
Ayah dr anak yg akan dioperasi menghampirinya: "Knp lama sekali anda sampai ke sini? Apa anda tidak tau,nyawa anak sy terancam jk tdk segera di operasi?" labrak si ayah.

Dokter itu tersenyum, "Maaf, sy sedang tdk di RS tadi, tp sy secepatnya ke sini setelah ditelepon pihak RS."

Kemudian ia menuju ruang operasi. Setelah beberapa jam ia keluar dgn senyuman di wajahnya. "Syukurlah  keadaan anak anda kini stabil." Tanpa menunggu jawaban sang ayah, dokter tsb berkata: "Suster akan membantu anda jika ada yg ingin anda tanyakan." Dokter tsb berlalu.

"Knp dokter itu angkuh sekali? Dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya!" sang ayah berkata pd suster.

Sambil menunduk dan meneteskan airmata suster menjawab : "Anak dokter tsb meninggal dlm kecelakaan kemarin sore, ia sedang menguburkan anaknya saat kami meneleponnya untuk melakukan operasi pd anak anda. Skrg anak anda telah selamat, ia bisa kembali berkabung."
Sambil menanggung malu Ayah tsb terdiam . .

JANGAN PΕRNΑН TERBURU2 MENILAI SESEORANG..
Tp maklumilah bahwa tiap jiwa di sekeliling kita juga mungkin sekali menyimpan cerita kehidupan yang tak terbayangkan di benak kita...

Mungkin ada  air mata di balik setiap senyuman..
Αda  kasih sayang di balik setiap amarah..
Αda  pengorbanan di balik setiap ketidak pedulian..
Αda  harapan di balik setiap kesakitan..
Αda  kekecewaan di balik setiap derai tawa..

Semoga bermanfaat agar kita menjadi manusia dg rasa maklum yang semakin luas dan bersyukur dg apa yg telah  diberikan dlm hidup ini.

INGAT, kita bukan satu2nya manusia dg segudang masalah.

Tersenyumlah..
Krn senyum mampu membasuh setiap luka.

Maafkanlah..
Krn maaf mampu menyembuhkan semua rasa.

Kiriman mas munib

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i