Langsung ke konten utama

Ramadhan di Negeri Orang (4)

Tarawih-tarawih: Pilih Masjid Mana?

Soal tarawih, seperti saya tulis sebelumnya, juga butuh kesiapan mental tersendiri. Bagi orang iman tipis seperti saya, melaksanakan tarawih mulai pukul sebelas malam bukanlah ringan. Masalahnya tidak ada pilihan seperti di Indonesia yang shalat tarawihnya dapat selesai dalam empat puluh menit. Di Birmingham sini, jika hendak pergi tarawih, perlu menimbang-nimbang ke masjid mana. Saya masih  prinsip memilih yang paling ringan.

Masjid terdekat rumah, misalnya,  kata seorang saudara jamaah, bermazhab Syafii, melaksanakan tarawih 21 rakaat.  Saya hanya semalam saja tarawih di masjid ini. Pertama, soal jumlah rakaat sebenarnya bukan persoalan. Masalahnya, dalam membaca bacaan shalat, sang imam melakukan dengan kecepatan tinggi, meskipun tidak secepat imam di langgar desa saya di Jombang sana. Sudah begitu, targetnya menyelesaikan dua juz. Saya hitung masih di rakaat sebelas, tapi bacaannya sudah, "sayaquuluss sufaha..." yang merupakan awal juz dua.

Pikir saya, kenapa tidak ditimbang jalan tengah. Misalnya, satu juz saja yang penting  bacaannya pelan-pelan sehingga makmum lebih tuma'ninah.  

Kira-kira seratus meter dari masjid pertama ini, berdiri lebih megah Masjid Jamee Birmingham.  yang lebih dikenal dengan nama Masjid Saddam Hussein, karena pendiriannya atas funding dari sang presiden Irak kala itu. Tarawih di masjid ini hampir sama dengan masjid sebelumnya, 21/23 rakaat (saya tidak menghitungnya lagi). Masalahnya, sang imam juga membaca cepat meskipun tidak secepat yang di masjid pertama. Dengan target dua juz, praktis tarawih selesai lebih lama daripada masjid pertama.

Pilihan berikutnya adalah masjid As-Sunnah Annabawiyah yang jauhnya dua kali lipat masjid sebelumnya. Alhamdulillah di masjid ini tarawihnya 11 rakaat. Sang Imam dengan suara merdunya melantunkan satu juz untuk 8 rakaat tarawih. Selebihnya witir membaca surat-surat pendek dan ditutup dengan surat favorit Al Ikhlas. Lebih asyik lagi, di masjid ini disediakan air mineral botolan untuk asupan pengusir ngantuk di sela-sela ganti salam dan takbir.

Dan selalu saja ada masalahnya menurut subyektif iman tipis saya, tarawihnya dimulai lebih lambat. Di dua masjid sebelumnya, begitu masuk waktu Isya', adzan dikumandangkan dan setelah jedah beberapa menit Isya' dimulai. Di masjid As Sunnah, adzan baru berkumandang pukul 11.05, maka praktis tarawih dapat dimulai setengah dua belas.

Secara keseluruhan, tarawih rampung hampir berbarengan kurang lebih pukul satu malam. Sungguh ini adalah tantangan bagi saya yang pagi-pagi harus sampai di tempat kerja pukul tujuh. Saya jadinya memaklumi diri sendiri dalam seminggu ini beberapa kali hampir telat di tempat kerja.

Birmingham, 25.06.15   
Al Faqir Ibnu Sabil

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i

Jangan Marah, Ya!

Jangan Marah, Ya! Sebuah Naskah Pidato Singkat untuk siswa MI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Pertama, Marilah kita berterima kasih kepada Allah Yaitu dengan membaca Hamdalah. Alhamdu.....lillah. Terima kasih Ya. A....llah. Telah kau beri kami A....kal. Sehingga kami dapat bela...jar. Bukan kurang a... jar. Alhamdu....lillah. Kedua, Mari kita membaca sholawat. Allahumma Sholli Ala Muhammad! Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Siapakah yang ingin masuk surga? Ya. Kita semua, pasti, ingin masuk surga. LA TAGHDHOB WALAKAL JANNAH Janganlah marah, maka kamu akan masuk sur...ga. Orang yang ingin masuk surga, maka dia tidak boleh ma..... rah. Walaupun tidak naik kelas, tidak boleh ma.... rah Walaupun tidak dibelikan seragam baru tidak boleh ma.... rah Walaupu