Langsung ke konten utama

Bangkitnya Jahiliyah Kontemporer


NU Online

Menelaah Kebangkitan Jahiliyah Kontemporer
(Senin, 01/06/2015 22:01)

Kehadiran karya Prof. Dr. Abd A’la, M.Ag. ini sangat inspiratif dan kritis atas berbagai bentuk kemunculan kekerasan yang mengatasnamakan agama (Islam). Tulisan ini ditujukan untuk membentengi agama di era kontemporer yang sudah banyak dijadikan alat manuver politik kekerasan-teroristik oleh kelompok tertentu.

Sebagaimana kita tahu bahwa kekerasan dan terorisme bom bunuh diri yang mengakibatkan korban masyarakat sipil berjatuhan juga menggunakan agama sebagai landasannya. Kilahnya untuk berjihad, tapi hal itu sangat ironis dan bertentangan dengan ajaran jihad yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. pada masanya. Peristiwa tersebut bisa dikategorikan sebagai bentuk sifat masyarakat jahiliyah pra-Islam yang bangkit kembali di era kontemporer.

Dalam sebuah penjelasan, Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry (2001:287) mengartikan bahwa jahiliyah adalah kebodohan; kejahatan; kemaksiatan; atau zaman kegelapan dan buta hati dari sinar kebenaran agama Islam (sebelum turunnya Islam). Zaman jahiliyah hakikatnya, terjadi pra-Islam turun melalui Nabi Muhammad. Akan tetapi, kita tidak bisa menyangkal jika sifat-sifat manusia jahiliyah zaman Nabi bangkit kembali di era modern saat ini.

Kenyataannya, sebagaimana ditegaskan oleh penulis dalam buku ini, bahwa kita memang tidak dapat menampik kebangkitan jahiliyah di era kontemporer. Perjalanan kehidupan menunjukkan bahwa nilai substantif agama mengalami pemudaran cukup akut. Beberapa kelompok sektarian mulai meninggalkan ajaran moral agama yang dilihat dari perspektif manapun sejatinya merupakan core value dalam agama. Agama tidak lagi dijadikan pijakan moral bagi sikap dan perilaku masyarakat (hlm. 5).

Agama di satu pihak sekadar dijadikan pengentalan identitas diri dan dasar legitimasi untuk mendiskreditkan hingga membunuh kelompok lain, dan di lain pihak agama dianggap sekadar simbol yang nyaris tidak berpengaruh sama sekali bagi kehidupan. Akibatnya, pertentangan dan kekerasan mencuat dan merebak dalam kehidupan. Nilai-nilai jahiliyah menguat kembali dalam kehidupan kontemporer. Primordialisme, sektarianisme hingga anarkisme menjadi bagian anutan dari umat manusia, baik dari kelompok fundamentalisme-radikal sektarianistik maupun fundamentalisme globalisasi hegemonik.

Sebuah Kritik

Semenjak serangan bom bunuh diri 11 September 2001 di World Trade Center (WTC) Washington DC, Amerika Serikat, aksi bom bunuh diri dan kekerasan-teroristik menjamur di seluruh dunia (halm. 6). Hal tersebut bisa dilihat dari banyak kasus kekerasan, bom bunuh diri, dan aksi-aksi teroristik lainnya di beberapa tempat serta daerah. Di balik itu semua, sebagai bentuk pembenaran atas aksi-aksi tersebut, di letakkan lah agama di tengah-tengah aksi mereka. Dari peristiwa-peristiwa tersebut, dehumanisasi menjadi salah satu karakteristik masyarakat jahiliyah kontemporer.

Sebenarnya, bukan hanya karya ini yang mengulas dan mengupas tuntas dengan analisa yang rumit serta tajam. Tapi, karya Ali Asghar yang berjudul “Men-teroris-kan Tuhan! gerakan sosial baru” juga membahas perihal fenomena dan isu yang sama. Ide-ide dan hipotesanya pun tak jauh berbeda dengan ide atau gagasan Abd A’la dalam karya ini. Ada semacam perpaduan pendapat tentang kemunculan aksi kekeran-teroristik yang mengatasnamakann Tuhan (agama).

Karya Abd A’la ini secara umum mengulas tuntas perihal suatu tindak kekerasan yang dilakukan oleh kelompok tertentu dengan mempelintir agama sedemikian rupa sebagai perisai tindakannya di hadapan publik. Melalui uraian dan analisa yang tajam, karya ini akan menyingkap hakikat kekerasan-teroristik dan memotong penyebab tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama. Karena terorisme bukan jihad, maka tidak perlu diperangi, tapi penyebab dan pemicunya yang harus dipotong. Dengan ulasan yang matang, beberapa gagasan untuk menghentikan tindak kekerasan-teroristik disajikan dengan hangat dan rasional. Selamat membaca!

Data buku

Judul : Jahiliyah Kontemporer dan Hegemoni Nalar Kekerasan
Penulis : Prof. Dr. Abd A’la, M.Ag.
Penerbit : LKiS
Cetakan : I, 2014
Tebal : xii, 186 halaman, 14,5 x 21 cm
ISBN : 978-602-14913-7-8
Peresensi : Junaidi Khab, pecinta baca buku tinggal di Surabaya

Lihat Komentar

Artikel terkait:
Jalan Keselamatan Sastra (Senin, 03/03/2014 08:01)
Benarkah Agama itu Penyakit? (Senin, 27/08/2012 06:48)
Kiai ”Salaf" Memaknai Sebuah Kepemimpinan (Senin, 13/07/2009 10:26)
Pergolakan Islam dalam Tradisi Jawa (Senin, 18/08/2008 06:00)
Sentuhan Spiritual Ditengah Krisis Moral
Sentuhan Spiritual Aidh Al-Qorni (Selasa, 05/12/2006 12:43)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i

Jangan Marah, Ya!

Jangan Marah, Ya! Sebuah Naskah Pidato Singkat untuk siswa MI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Pertama, Marilah kita berterima kasih kepada Allah Yaitu dengan membaca Hamdalah. Alhamdu.....lillah. Terima kasih Ya. A....llah. Telah kau beri kami A....kal. Sehingga kami dapat bela...jar. Bukan kurang a... jar. Alhamdu....lillah. Kedua, Mari kita membaca sholawat. Allahumma Sholli Ala Muhammad! Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Siapakah yang ingin masuk surga? Ya. Kita semua, pasti, ingin masuk surga. LA TAGHDHOB WALAKAL JANNAH Janganlah marah, maka kamu akan masuk sur...ga. Orang yang ingin masuk surga, maka dia tidak boleh ma..... rah. Walaupun tidak naik kelas, tidak boleh ma.... rah Walaupun tidak dibelikan seragam baru tidak boleh ma.... rah Walaupu