Langsung ke konten utama

Lomba menulis surat

Lomba Menulis Surat Total Hadiah 300 Juta - Pos Indonesia Lomba Menulis Surat Total Hadiah 300 Juta - Pos Indonesia lomba nulis 03.27 Buat sobat yang tahun kemarin gagal ke Belitung bersama Andrea Hirata dalam lomba menulis surat PT Pos tahun sebelumnya, sekarang waktunya untuk meraih kesempatan kedua. Tulis suratmu dan ikuti lomba menulis surat terbaru 2015 PT POs Indonesia ini. PT Pos mengajak para generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya daerahnya. Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beraneka ragam merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Keanekaragaman budaya daerah merupakan potensial sosial yang dapat membentuk karakter dan citra tersendiri bagi masing-masing daerah dan karenanya perlu untuk dilestarikan. Melestarikan budaya lokal artinya juga melestarikan aset kekayaan nasional. Lomba Menulis Surat  2nd Pos Indonesia Letter Writing Competition 2015 Lomba 2nd Pos Indonesia Letter Writing Competition 2015 ini terbuka untuk pelajar tingkat SMP dan SMA/sederajat. Tema :    Budayaku Identitasku Persyaratan Lomba 2nd Pos Indonesia Letter Writing Competition 2015     Usia 13 sampai dengan 17 tahun (SMP dan SMA sederajat)     Format surat dengan komposisi sebagai berikut : tempat dan tanggal, alamat tujuan, salam pembuka, isi surat, salam penutup & tanda tangan     Tulisan harus diketik menggunakan bahasa Indonesia, yang terdiri dari 500 sampai dengan 800 kata ( 2 halaman A4 )     Tulisan asli karangan sendiri & tidak mengandung unsur pelecehan / penghinaan terhadap SARA     Tulisan belum pernah dipublikasikan & diikutsertakan dalam lomba sejenis  Hasil tulisan dikirim paling lambat tanggal 20 Juni 2015 (cap pos) ke: lomba menulis surat PT Pos indonesia 2015 Republika Jl. Warung Buncit Raya No.37 Jakarta 12510 cantumkan nama jelas, alamat & nomor telepon Hadiah Lomba 2nd Pos Indonesia Letter Writing Competition 2015     Total Hadiah senilai 300 Juta Rupiah     30 (tiga puluh) orang Grand Finalis akan mengikuti     Winner Camp & Pelatihan menulis di Lombok bersama : Tere Liye, Ginatri S. Noer dan Habiburrahman El Shirazy Kontak: FB : fb.com/posindonesia twitter : @posindonesia Web : www.posindonesia.co.id Share : Facebook Beranda Lomba Cerpen Lomba Novel Lomba Artikel Lomba Blog Lomba Kisah Inspiratif Lomba Essay Lomba Opini Lomba Karya Tulis Lomba Puisi Lowongan Penulis Komunitas Penulis Stats: 13.4kB, 0.12s

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i