Langsung ke konten utama

Dakwah Demi Cinta

Dakwah Demi Cinta
Karya Arka'a

Sudah lama ku perhatikan
Hatimu merana
Kosong tanpa jelas tujuannya
Terus menyiksa
Memaksa aku untuk terus menemukan jawabannya
Apa....?

Berapa banyak kata-kata sudah ku lepas dari mulut tua ini
Engkau memang pernah sekali terngaga
Meskipun ku tak tahu makna sebenarnya
Tapi setelah itu kembali biasa-biasa saja
Seperti pertemuan pertama kita

Tak jarang ketika melihatku
Engkau pun langsung senyum sinis seperti menghina
Tapi bagiku ini justru mulai mengena

Pandanganmu itu justru pertanda
Kalau engkau mulai mencerna apa yang ku kata
Ku tahu engkau mulai berdusta
Mulai menipu kejujuran dirimu sebenarnya

Engkau mulai sadar kalau yang ku kata itu adalah benar semata
Terus membuat jiwamu bergelora
Ingin merapat kepadaku sepenuh jiwa

Meskipun engkau tidak ingin mengatakan langsung kepadaku
Tapi engkau terus bertanya tentang siapa aku? Bagaimana kabarku?
Dan pertanyaan terakhir yang menjadi jawaban bagiku
Ketika engkau bertanya dimanakah aku sekarang?

Aku tahu engkau rindu
Ingin mengucapkan benarlah semua apa yang kukata
Ingin mengatakan peluklah aku dalam kalimat cintamu
Rindu kata-kataku yang baru
Kata-kata mengandung makna tuntunan kehidupan yang tiada tara
Kata-kata cinta yang mampu menyadarkan dirimu tentang arti menjadi seorang hamba

Tanpa ku sadari....
Secara langsung engkau mengakui
Semua kata-kata mulut tua ini
Bagaikan obat penyembuh kekosongan diri
Kata yang sangat bernas karena berisi ajaran diri
Kata itulah yang terucap sebagai dakwah diri

Dakwah demi cinta. (A3)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i