Langsung ke konten utama

Bunuh dirimu

Arka'a Ahmad Agin menulis:

Puisi Bunuhlah Dirimu

Bunuhlah Dirimu
Karya Arka'a

Bunuhlah dirimu dari niat ingin membunuh sehingga menyebabkan saling bunuh

Bunuhlah dirimu dari rasa ingin membenci kepada orang yang memiliki prestasi

Bunuhlah dirimu dari rasa rendah diri yang dapat merugikan diri sendiri

Bunuhlah dirimu dari perbuatan korupsi dan menjarah harta negeri ini

Bunuhlah dirimu dari niat  ingin berkuasa dan membangun tirani yang menyiksa

Bunuhah dirimu dari rasa malu yang menyebabkan kamu akan melakukan perbuatan memalukan

Bunuhlah dirimu dari langkah ceroboh yang menyebabkan kamu dibodoh-bodohkan

Bunuhlah dirimu dari perbuatan sia-sia karena kamu kecanduan narkoba

Bunuhlah dirimu dari rasa malas yang akan menyebabkan kamu jadi pengemis suka memelas

Bunuhlah dirimu dari rasa apa saja yang kamu anggap akan merugikan manusia

Terakhir kalinya pesan dari saya janganlah membunuh dirimu sendiri karena prustasi dan itu namanya bunuh diri.(A3)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i