Langsung ke konten utama

PUISI

Politikaos

Di balik baju takwamu
Terlihat samar tapi jelas terbaca
Partai ini pilihanku
Tapi aku ragu
Maukah kau ikut pemilu

Di balik baju takwamu
Jelas terbaca meski samar
Gambar partai itu ganggu takbirku
Allahu Akbar
Sudikah kau kalau tak dibayar

Di balik baju takwamu
Slogan politik mengusik hati
Buyarkan konsentrasi menghadap Ilahi
Mungkin tidak jadi begini kalau
Aku jama'ah di baris pertama
Mungkin tidak jadi begini kalau
Kalau kepala selalu menunduk
Menuju sujud

Di balik baju takwamu
Kaos partai itu
Membuatku makin benci partai 
Politik
=====================================

DUA MATA

Dua mata ini
Dua mata ini siapa yang memberi
Dengan mata ini dapat kunikmatii pelangi kunikmati puisi kunikmati televisi kunikmati sms putra-putri kunikmati paras isteri kunikmati ayat-ayat suci kunikmati ayat-ayat Ilahi
Dua mata ini
Siapa yang memberi

Muria, 25 Mei 2013

==================================================


MAAF

Dengan namamu tuhan
kucoba baca caramu mulai hidupku
Dari tiada jadi ada
Dulu aku hanyalah bayi berlumur darah
Sebelumnya hanya
tanah
tanpa takdirmu tentu tiada guna
tanpa kasihmu tentu tiada bahagia
tiada kata yang pantas terucap
selain makasih dan maaf
================================

Kau Panggil Aku

Kudengar adzan
Tapi kuselesaikan sekalian pekerjaan
Pekerjaan ini dan itu yang tak kunjung selesai
Kudengar adzan
Tapi kulanjutkan obrolan
Obrolan mengalir ngalor-ngidul tak berujung
Kudengar adzan
Tapi kuperpanjang lagi tidur panjang
Apalagi saat liburan
Kudengar adzan
Tapi kutunggu iklan menjeda siaran tv
TV yang ini sedang iklan
TV yang lain mungkin punya siaran yang lebih asyik
Kudengar adzan
Satu jam kemudian
Aku belum beranjak
Dua jam kemudian
Aku masih sibuk
Tiga jam kemudian
Aku menghadapmu
Dalam sholat aku berbusik
Ya Allah, Maaf aku sedang sibuk.
Mohon dimaklumi ya Allah

Bugel, 25 Mei 2013

========================

Selaksa Shalawat

Kuingin ikut-ikutan haturkan selaksa salam serta sejuta shalawat untukmu sang utusan Tuhan mulai malam ini hingga akhir zaman

Kuingin iringi setiap tarikan nafas ini  dengan salam serta shalawat untuk nabi Muhammad mulai detik ini hingga hari kiamat

Semoga sampai mati aku bisa cinta nabi dengan sepenuh hati beserta semua anggota badan luar dan dalam bukan dengan cinta monyet apalagi cinlok

Pekalongan, 9 Juni 2013

==================================================


Ya Sin

Kaulah utusan Tuhan
Untuk mengingatkan kami
Yang tuli
Bagaimana kau menasehati telinga
Yang buntu oleh bisik mesra musik
Dunia ini

Kaulah nabi
Untuk memberi petunjuk kepada kami
Yang buta
Bagaimana kau tunjukkan pada mata
Yang silau oleh pangkat
Palsu belaka

Kaulah rasul
Untuk mengajak kami
Yang mati
Bagaimana kau membimbing hati
Yang mengeras oleh emas
Perhiasan anak isteri

Tiada kata yang pantas kutulis
Selain terima kasih
Telah kau ingatkan kami
Yang mati hati
 
===============================

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i